Informasi tersebut kemudian dimuat dalam satu website khusus yang dibuat oleh pemerintah Singapura, yaitu https://co.vid19.sg/clusters.
Dari pantauan CNBC Indonesia, dalam situs resmi Singapura tersebut, informasi disajikan melalui diagram, grafik, hingga grafis visual. Penelusuran kontak atau contact tracing pasien dijelaskan secara satu per satu untuk setiap kasus di Negeri Singa tersebut.
Penelusuran juga dibagi berdasarkan masing-masing kluster, contohnya seperti kluster impor dari berbagai negara, kluster makan malam privat di Safra Jurong, dan kluster pertemuan imlek keluarga atau CNY (Chinese New Year) di Mei Hwan Drive pada 25 Januari 2020.
Tidak hanya itu, dalam situs resmi Singapura tersebut, persebaran corona juga digambarkan sesuai dengan lokasinya dalam sebuah peta.
Sayangnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia belum memiliki dan melakukan penanganan transparansi virus corona melalui website khusus seperti yang telah dilakukan negara tetangga Singapura.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, sampai saat ini pemerintah belum bisa melakukan transparansi seperti yang dilakukan oleh Singapura.
Pasalnya, lanjut Yurianto, dalam melakukan penelusuran kontak pasien atau contact tracing pasien corona, pemerintah pusat dibantu oleh pemerintah daerah, karena luasnya Indonesia yang sulit untuk dijangkau.
"Indonesia belum bisa membuka seperti halnya Singapura, karena tidak berputar pada wilayah kecil atau tracing [penelusuran] yang dikejar sudah sampai di luar Pulau Jawa," kata Yurianto, (10/3/2020).
Di samping itu, pemerintah juga tidak bisa mempublikasikan data sang pasien, karena menyangkut moralitas atau privasi sang pasien, dan mencegah adanya repsons yang tidak diinginkan dari masyarakat sekitarnya.
Kejadian penolakan penanganan pasien virus corona itu berkaca dari saat pemerintah memilih Natuna sebagai tempat observasi pertama warga negara Indonesia yang baru pulang dari Wuhan, China.
"Belum bisa dibuka [data pasien seperti Singapura], karena responnya sangat beragam. Belum memiliki pemahaman yang sama di antara kita. Kemarin sempat ditolak [oleh masyarakat setempat], untuk memutuskan Natuna sebagai tempat [observasi]," jelas Yurianto.
(dob/dob)
https://ift.tt/38IEuqR
March 13, 2020 at 09:20AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Lawan Corona! Ini Bedanya Transparansi Singapura dan Indonesia"
Post a Comment