Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak merosot tajam di perdagangan Asia, Senin (30/3/2020). Penurunan itu mengikuti kejatuhan di pasar saham akibat semakin buruknya keadaan yang disebabkan wabah virus corona (COVID-19) selama akhir pekan ini.
Harga minyak patokan Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI) turun 3,9% menjadi US$ 20 per barel, sementara harga patokan internasional, minyak mentah Brent anjlok 4,9% menjadi US$ 23 per barel.
Penurunan terjadi setelah jumlah korban tewas akibat pandemi itu melonjak melewati 30.000 orang pada akhir pekan seiring dengan meningkatnya jumlah kasus di Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Bahkan, seorang ilmuwan senior AS Anthony Fauci memperkirakan virus itu dapat mengakibatkan 100.000 hingga 200.000 kematian di Amerika Serikat saja.
Di seluruh dunia, COVID-19 telah menginfeksi 722.196 orang dengan 33.976 kematian dan 151.766 sembuh, menurut Worldometers.
Selain tekanan itu, sebelumnya pasar minyak juga telah jatuh selama berminggu-minggu terakhir. Itu terjadi karena adanya langkah penguncian (lockdown) dan pembatasan perjalanan yang diberlakukan oleh banyak negara di seluruh dunia untuk menekan penyebaran virus. Di mana akibatnya malah menekan permintaan akan minyak.
Harga minyak juga ditekan langkah perang harga yang dilakukan dua produsen besar minyak dunia, Arab Saudi dan Rusia. Juga, akibat kelebihan pasokan.
Parahnya, menurut Stephen Innes, kepala strategi pasar global di AxiCorp, harga minyak kemungkinan akan bertahan di posisi rendah untuk waktu yang cukup lama.
"Ini menunjukkan arah perjalanan miring ke bawah karena pasar mengantisipasi bahwa (pada kuartal kedua) akan ada peningkatan besar dalam persediaan, karena permintaan ditekan oleh lockdown banyak ekonomi global utama," katanya, menurut AFP.
https://ift.tt/2JoxB3R
March 30, 2020 at 10:45AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ini yang Bikin Minyak Mendekati Harga di Bawah US$ 20/barel"
Post a Comment