Search

Trump Sebut Rusia dan Arab Saudi Gila, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden AS Donald Trump menyebut perang minyak yang terjadi sekarang memukul AS. Bahkan ia tak segan menyebut Rusia dan Arab Saudi gila karena pertarungan minyak yang dilakukan keduanya.

Dalam wawancara dengan Fox, Trump mengatakan keberatannya atas perang harga minyak Rusia dan Arab Saudi. "Benar-benar melukai industri energi AS," tegasnya dikutip dari AFP, Selasa (31/3/2020).

"Ini adalah pertarungan antara Arab Saudi dan Rusia ... dan mereka berdua menjadi gila," kata Trump lagi.

Meski demikian, selang beberapa waktu setelahnya Trump pun dikabarkan menelepon langsung Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam perbincangan itu, keduanya membahas beberapa hal, di antaranya soal harga minyak.

Dalam pernyataan pers, Gedung Putih menyampaikan pentingnya stabilitas harga minyak di pasar energi global. Trump juga mengatakan akan mengkaji sanksi yang sebelumnya diberikan ke Rusia, yang sebelumnya diberikan pada sejumlah perusahaan asal negeri Beruang Putih itu.

Sementara itu, perang harga minyak antara Rusia dan Arab diperkirakan masih akan berlangsung lama. Mengutip dari AFP, Arab mengumumkan bakal menggenjot ekspor minyak mereka menjadi 10,6 juta barel sehari mulai Mei mendatang.

"Pihak kerajaan berencana menaikkan ekspor minyak sebanyak 600 ribu barel sehari mulai Mei, sehingga total ekspor menjadi 10,6 juta barel sehari," ujar seorang pejabat kementerian Arab Saudi.

Hal ini menujukkan Arab bakal menjadi eksportir minyak teratas karena tak setop menggenjot ekspor mereka yang semula berlaku di April, lalu ditambah lagi untuk Mei.

Total tambahan sejak mereka mengumumkan rencana tersebut kini menjadi 3,6 juta barel sehari. Angka yang sangat signifikan mengingat kondisi pasar global saat ini dan turunnya harga minyak dunia.

Harga minyak tengah menghadapi ujian. Mengutip dari Reuters, harga minyak dunia kini berada di level terendahnya sejak 2002 lalu. Merosot hampir 8%, dipicu oleh kebijakan shutdown atau lockdown beberapa negara. Di mana kebijakan ini diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan.

Minyak Brent kini berada di level US$ 22,5 per barel atau merosot 65% dalam setahun ini. Turunnya harga minyak ini pun menghantam beberapa mata uang negara seperti rubel Rusia, peso Meksiko, dan rupiah Indonesia sampai 2%.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/33UFtnc

March 31, 2020 at 07:43AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Trump Sebut Rusia dan Arab Saudi Gila, Ada Apa?"

Post a Comment

Powered by Blogger.