Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja bursa saham Tanah Air pada perdagangan pagi ini Rabu (1/4/2020) berpotensi tertekan setelah mengalami kenaikan pada sesi sebelumnya. Pesimisme ini muncul setelah bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, dini hari tadi berakhir di zona merah.
Pada penutupan perdagangan Selasa (31/3/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 2,82% ke level 4.538,93 dengan rentang harga tertinggi 4.569,47 dan terendah 4.416,50, karena sentimen investor terus tertekan akibat penyebaran wabah virus corona yang semakin masif.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi pada perdagangan Selasa kemarin sebesar Rp 7,92 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) Rp 10,31 triliun di pasar reguler dan negosiasi.
Saham-saham yang mendorong kenaikan di antaranya PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 20,83%, PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) 15,65%, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) 14,83% , Sedangkan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) 14,74% dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) 12,84%.
Dari bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak lebih rendah di sesi perdagangan Selasa, karena kerugian di sektor utilitas, keuangan dan telekomunikasi memimpin penurunan.
Indeks Dow Jones Indistrial Average (DJIA) turun 410 poin atau 1,8% menjadi 21.917,6, terbebani oleh saham American Express, yang turun lebih dari 5%. Sementara S&P 500 turun 1,6% menjadi 2.584,59 dan Nasdaq Composite turun hampir 1% menjadi 7,700.10.
Pandemi virus corona telah menyebabkan penutupan ekonomi secara nasional, menghentikan produksi bisnis dan membuat jutaan pekerja Amerika menganggur. Gangguan sosial yang belum pernah terjadi sebelumnya telah menyebabkan kesulitan keuangan dan volatilitas, pada akhirnya menyebabkan kinerja terburuk kuartal pertama untuk indeks Dow Jones dan S&P 500 dalam sejarah.
Di pagi hari ini futures Wall Street kembali mencatatkan pelemahan, pukul 07:45 WIB indeks Dow Jones futures turun 1,1% pada 21.514, S&P 500 melemah 1,1% menjadi 2.541 sedangkan Nasadq 100 turun 0,8% ke 7.721.
Pada perdagangan pagi ini Rabu (1/4/2020) pelemahan bursa saham Wall Street futures (kontrak berjangka) kemungkinan menjadi pemicu koreksi IHSG untuk kembali ke zona merah.
Selain itu, kemarin Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan adanya tambahan belanja dan pembiayaan APBN 2020 untuk penanganan covid-19 sebesar Rp 405,1 triliun.
Anggaran sebesar Rp 405,1 truliun tersebut akan digunakan untuk Rp 75 triliun dana kesehatan, Rp 110 triliun untuk jaring pengaman sosial atau sosial safety net (SSN), Rp 70,1 triliun untuk insentif perpajakan, dan stimulus kredit usaha rakyat.
Termasuk Rp 150 triliun yang dialokasikan untuk pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional.
Foto: Revinitif
|
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support), masih ada kenaikan (bullish). Mencoba melewati level resistance di 4.600 dan berlanjut ke area 4.750. Sementara support berada di 4.445 hingga area 4.300.
Jika dilihat melalui pola batang lilin (candlestick) yang menunjukkan three inside up dari batang bearish sebelumnya, maka pergerakan cenderung untuk rebound.
Sementara indikator Commodity Channel Index (CCI) sebagai sinyal beli atau jual terlihat masih bergerak ke atas, tersirat dari garis CCI yang mencoba menembus batas pivot dari CCI. Begitu juga dengan indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) dengan garis MA mencoba untuk saling berpotongan di bawah area jenuh jual (oversold) menandakan rebound.
Secara keseluruhan, dari fundamental yang negatif dengan penurunan bursa saham Wall Street sebagai barometer bursa saham dunia, dikombinasikan dengan teknikal yang mencoba menembus area resistance. Maka pergerakan IHSG selanjutnya diprediksi untuk mendapatkan sedikit tekanan sebelum bergerak rebound.
Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har)https://ift.tt/2w30ZJQ
April 01, 2020 at 08:16AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menguji Kedahsyatan Stimulus Jokowi, Ini Arah IHSG"
Post a Comment