Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan stimulus US$ 2 triliun yang diberikan pemerintah Amerika untuk memerangi COVID-19 masih belum cukup untuk mencegah potensi resesi atau menahan dampak negatif dari wabah virus corona. Meningkatnya jumlah penderita virus corona membuat ekonomi kian tertekan sehingga perlambatan aktivitas ekonomi akan semakin terlihat.
Sementara itu dari dalam negeri masih berseteru untuk memberlakukan lockdown atau tidak mengingat jumlah yang positif corona terus bertambah. Namun demikian, Menko Polhukam Mahfud Md mengaku sedang menyiapkan Peraturan Pemerintah (PP) Karantina Wilayah sebagai pelaksana UU Kekarantinaan Kesehatan.
Reliance Sekuritas Indonesia menyebutkan investor masih akan terfokus pada data terbaru pada kasus pandemic dan menanti data awal bulan pada pekan ini. Sebab, AS telah menyusul China untuk kasus virus terbanyak di seluruh dunia dipicu lonjakan besar infeksi di kota New York.
Panin Sekuritas menyebut untuk perdagangan hari ini waspada profit taking lanjutan. Penguatan IHSG pada perdagangan kemarin menunjukkan bahwa IHSG masuk masa jenuh beli, terlihat dari tidak stabilnya aksi beli dan jual investor asing yang berubah-ubah.
Secara teknikal IHSG tidak mampu melewati resistance MA20 yang mana mengindikasikan bahwa penguatan terbatas untuk jangka pendek dan sudah menemui batasnya. Indikator Stochastic mengarah ke atas, berarti indeks masih mempunyai kesempatan untuk menguji kembali resistance MA20 dengan tekanan jual.
Diprediksi hari ini IHSG akan bergerak mixed cenderung melemah di kisaran support 4.265 dan resisten di 4.600.
(hps/hps)
https://ift.tt/2Ut6POg
March 30, 2020 at 08:45AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Usai Naik Tinggi, IHSG Berpotensi Kena Profit Taking"
Post a Comment