"Apalagi harga minyak turun di bawah US$ 20 [per barel]. Harga minyak kita di atas US$ 60/barel [dalam postur asumsi makro APBN]," kata Sri Mulyani dalam video conference, Rabu (1/4/2020).
Hal itu akan berdampak pada penerimaan migas dan non migas. Pengurangan penerimaan juga berasal dari insentif relaksasi pajak 4 jenis pajak, terutama PPh.
Karena itu, Sri Mulyani mengatakan omnibus perpajakan akan dimajukan pada 2020 untuk pengurangan beban korporasi sehingga mereka tidak mengalami tekanan.
"Maka dari pendapatan negara akan turun 10%. Penerimaan perpajakan turun akibat kondisi ekonomi melemah, dukungan insentif pajak dan penurunan tarif PPh," jelas Sri Mulyani.
"Dan PNBP turun dampak jatuhnya harga komoditas," kata Sri Mulyani melanjutkan.
Dengan demikian, maka defisit APBN akan diperkirakan akan mencapai 5,07% terhadap PDB.
(dru/dru)
https://ift.tt/2JsMths
April 01, 2020 at 10:23AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gara-gara Covid Pendapatan Negara Anjlok 10%, Defisit Bengkak"
Post a Comment