Hal ini membuat Netanyahu melakukan karantina mandiri. Ia mengatakan keputusan karantina ini adalah hal yang tepat untuk mencegah semakin mewabahnya pandemi ini.
Meski demikian, melalui pernyataan resminya, kantor PM Israel mengatakan Netanyahu bisa saja tidak melakukan karatina. Pasalnya Netanyahu dan staf tersebut tidak bertemu selama dua minggu ini.
"Penilaian awal adalah bahwa tidak perlu karantina," tegas kantor PM dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP, Selasa (31/3/2020).
"Karena dia tidak melakukan kontak dekat ... Selama dua minggu terakhir tidak pernah berada dalam satu ruangan yang sama."
Dalam sebuah pernyataan, parlemen Israel mengidentifikasi staf tersebut bernama Rivka Paluch. Saat ini, otoritas setempat sedang melakukan investigasi melalui kamera pengawas, ke mana Paluch bersosialisasi.
Para staf lain diinstruksikan melakukan karantina mandiri sesuai petunjuk Kementerian Kesehatan. Israel melaporkan ada 4.695 kasus pasien positif corona, di mana ada 161 pasien sembuh dan 16 pasien meninggal.
Di seluruh dunia, ada 784.003 kasus corona. Dari Wordlometer, diketahui ada 37.778 kematian dan 165.035 pasien sembuh.
(sef/sef)
https://ift.tt/3dDYcHX
March 31, 2020 at 07:04AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PM Israel Terancam Terinfeksi COVID-19"
Post a Comment