Harga Anjlok 25%, Ini Pekan Terberat Pasar Minyak Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah Brent, yang menjadi acuan harga bagi Indonesian Crude Price (ICP) dalam sepekan terpangkas hingga seperempatnya, terperosok ke level psikologis US$ 30 per barel.

Pada perdagangan Senin (9/3/2020) pekan ini, harga minyak langsung meninggalkan level psikologis US$ 40 per barel, dan tersangkut ke posisi US$ 34,36 per barel. Meski sempat rebound sehari kemudian, tetapi tren pelemahan terus berlanjut hingga Jumat kemarin.

Mengutip data Revinitif, harga energi utama dunia ini turun 25,22%, dari US$45,27 per barel menjadi US$33,85. Artinya, harga emas hitam telah terpangkas US$ 11,42 per barel hanya dalam sepekan.

Anjloknya harga minyak mentah dunia ini terjadi setelah Negara Organisasi Pengekspor Minyak (Organization of Petroleum Exporting Countries/OPEC) dan Rusia tak menemui kesepakatan untuk melanjutkan pemangkasan produksi minyak mereka. OPEC dan Rusia menyumbang separuh produksi minyak di bumi ini.

Mengutip CNBC International, Arab Saudi berencana mendiskon harga minyak mentah bagi pelanggan China hingga US$ 6-US$ 7 per barel. Negara Padang Pasir ini juga ingin mendongkrak produksi minyak mentah hingga 2 juta barel per hari (bph), hingga membuat pasokan berlebih.

Di sisi lain, Rusia telah menyatakan bakal mendongkrak produksi minyaknya hingga 500.000 barel per hari, hingga perang diskon minyak tak terhindarkan mengingat permintaan global yang menurun akibat anjloknya aktivitas penerbangan dan ekonomi menyusul wabah corona.

Rata-rata produksi minyak Rusia pada Februari lalu telah naik 3,2% menjadi 11,29 juta bph dibandingkan dengan posisi Januari sebesar 11,28 juta bph.

Produsen minyak terbesar Rusia Rosneft telah lama mengritik kesepakatan pemangkasan produksi antara OPEC dan Rusia sebagai kesalahan besar, karena hanya memberikan pangsa pasar lebih besar bagi minyak shale dari AS.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ags)

Let's block ads! (Why?)