Search

Bursa Asia Masih Labil, Stimulus Trump Tak Digubris

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham di Asia bervariasi dalam perdagangan Rabu pagi (18/3/2020) karena saham Wall Street bangkit kembali semalam di tengah harapan stimulus senilai US$ 1 triliun untuk memerangi wabah virus corona.

Gedung Putih sedang mempertimbangkan paket stimulus fiskal yang bernilai antara US$ 850 miliar sampai US$ 1 triliun, yang sebagian di antaranya dapat mencakup pembayaran langsung ke warga Amerika, kata sumber yang mengetahui masalah itu kepada CNBC Internasional.

Pada pukul 9:22 WIB, bursa Australia dorp dalam dimana indek S&P/ASX 200 menurun 4,91% ke 5.033,40 karena sebagian besar sektor jatuh.

Di Jepang, saham memangkas beberapa kenaikan sebelumnya tetapi tetap di wilayah positif. Nikkei 225 naik 1,67% menjadi 17.296,35, sementara indeks Topix menambahkan 2,43% pada 1.299,10.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,08% menjadi 23.243,95, sedangkan Kospi Korea Selatan koreksi 0,47% pada 1.664,41.

Perkembangan seputar wabah global virus corona (COVID-19) cenderung terus mendominasi sentimen investor pada hari Rabu.


Pemerintah di seluruh dunia telah mengambil langkah drastis karena mereka berupaya memperlambat penyebaran virus, dengan negara-negara anggota Uni Eropa sepakat untuk menutup perbatasan eksternal dengan sebagian besar orang dari negara lain selama 30 hari.

Di Asia, Malaysia akan menutup perbatasan, sekolah, dan sebagian besar bisnisnya dari hari Rabu hingga 31 Maret.

Secara global, lebih dari 190.000 telah terinfeksi oleh virus corona setidaknya 7.894 nyawa telah diambil, menurut John Hopkins University.

 

 

TIM RSIET CNBC INDONESIA

(har/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2QoL5R0

March 18, 2020 at 09:59AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bursa Asia Masih Labil, Stimulus Trump Tak Digubris"

Post a Comment

Powered by Blogger.