Search

IHSG Tertekan, Deretan Saham LQ45 Ini Drop 4% Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini, Jumat (28/2/2020) mengalami tekanan cukup berat. Koreksi dalam di bursa saham terbesar dunia, Wall Street, karena dampak virus corona ikut menjalar ke bursa saham domestik.

IHSG sempat terkoreksi hingga 3,6%, sebelum akhirnya pada pukul 09.21 WIB koreksi berkurang menjadi 2,9% ke level 5.377,86. Saham-saham berkapitalisasi besar, khususnya dari sektor perbankan, menjadi pemicu koreksi bursa saham domestik.

Harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terkoreksi hingga 7,82%, lalu saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 6,52%, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) koreksi 5,05%, saham PT United Tractors Tbk (UNTR) drop 4,27%, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) minus 5%.


Pada pembukaan perdagangan Jumat (28/2/2020) IHSG dibuka melemah 1,79% ke level 5.436. Kemarin IHSG babak belur dan ditutup terkoreksi 2,69% dengan asing keluar dari bursa saham tanah air sebesar Rp 1,05 triliun.

Pagi tadi tiga indeks utama Wall Street kembali ditutup ambruk. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) anjlok 4,44%, S&P 500 turun 4,43% dan Nasdaq Composite melorot 4,61%.

Merespons koreksi dalam Wall Street tersebut, bursa saham utama kawasan Asia juga bergerak di zona merah. Indeks Nikkkei225 (Jepang) jeblok 3,25%, Hang Seng (Hong Kong) ambrol 2.18%, Shanghai Composite (China) jatuh dan Straits Times (Singapura) melemah 1,95%.

Pasar saham global diwarnai dengan kecemasan, apalagi setelah awal pekan ini dilaporkan bahwa lonjakan kasus baru yang signifikan terjadi di luar China. Negara yang melaporkan terjadi kenaikan jumlah kasus infeksi virus corona adalah Korea Selatan, Italia dan Iran.


Berdasarkan data teranyar yang dirilis Johns Hopkins University CSSE jumlah kasus yang dilaporkan di Korea Selatan sudah mencapai 1.766 dengan total kematian yang dilaporkan mencapai 13 orang.

Di Italia ada 655 kasus infeksi patogen berbahaya ini dan 17 orang dilaporkan meninggal dunia. Sementara di Iran kasus yang dilaporkan mencapai 245 kasus dengan kematian terbanyak di luar China mencapai 26 orang.


Pelaku pasar mengkhawatirkan wabah ini akan jadi pandemi yang memukul perekonomian global. Walau sampai saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menetapkan status pandemi pada kasus ini, tetapi organisasi tersebut telah mewanti-wanti akan potensi pandemi terjadi.

"Tidak ada negara yang boleh merasa aman, itu fatal sekali. Virus ini punya potensi menjadi pandemi," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Gebreyesus, seperti yang diwartakan Reuters.

[Gambas:Video CNBC]

(hps/tas)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2Px6HKz

February 28, 2020 at 09:42AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "IHSG Tertekan, Deretan Saham LQ45 Ini Drop 4% Lebih"

Post a Comment

Powered by Blogger.