Pagi ini, Kamis (27/2/2020) harga emas di pasar spot berada di level US$ 1.649,46/troy ons. Harga emas mengalami kenaikan 0,6% dibanding posisi penutupan perdagangan kemarin. Kenaikan harga emas masih dipicu oleh merebaknya virus corona di luar China.
Awal pekan ini, dunia kembali dihebohkan dengan terjadinya lonjakan jumlah kasus baru infeksi virus corona yang terjadi di luar China. Lonjakan kasus baru terjadi di Korea Selatan, Italia dan Iran.
Sampai dengan hari ini, Korea Selatan melaporkan sudah ada 1.595 kasus infeksi virus corona di negaranya. Sementara di Italia dan Iran masing-masing sudah sudah ada 453 kasus dan 139 kasus infeksi.
Jumlah korban meninggal di Korea Selatan bertambah menjadi 12 orang, di Italia jug ada 12 orang dikabarkan meninggal dunia akibat infeksi virus ini. Di Iran, jumlah korban meninggal mencapai 19 orang.
Selain lonjakan kasus baru terjadi di tiga negara tersebut. Jumlah negara yang mengkonfirmasi adanya infeksi virus corona juga bertambah. Jika pada awal pekan ini ada 39 negara yang sudah terjangkit virus corona, hari ini jumlahnya bertambah menjadi 45 negara.
Lonjakan kasus dan meluasnya infeksi membuat dunia khawatir, kasus ini akan jadi pandemi dan memukul perekonomian dunia. Inilah yang menyebabkan pasar keuangan terutama pasar saham global tertekan.
Indeks S&P 500 anjlok 6,6% sejak awal pekan. Hal ini menyebabkan sell off US$ 1,737 triliun menguap pada perdagangan Senin dan Selasa pekan ini di bursa Wall Street. Tadi pagi indeks S&P 500 juga masih ditutup terkoreksi 0,27%.
Pagi ini bursa saham utama kawasan Asia juga bergerak di zona merah. Berdasarkan data Trading Economics, indeks Nikkei225 (Jepang) melorot 1,65% hari ini.
Senada dengan Jepang indeks Hang Seng (Hong Kong) dan indeks Straits Times (Singapura) juga melemah masing-masing 0,81% dan 0,74%.
Sementara indeks Kospi (Korea Selatan) kembali bergerak di zona merah, jatuh 0,92% setelah secara tak terduga bank sentral Korea Selatan memilih untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan di 1,5% di tengah wabah virus corona yang kini tengah menjangkiti negeri tempat KPOP itu berasal.
Dampak dari wabah akibat infeksi virus corona diperkirakan akan memukul perekonomian global pada kuartal pertama 2020. Berbagai negara sudah berancang-ancang untuk memberikan stimulus untuk perekonomiannya demi meredam dampak yang ditimbulkan virus ini.Bank sentral di berbagai negara juga diperkirakan akan melakukan pemangkasan suku bunga acuan.
Kala ekonomi global sedang mengalami turbulensi, maka investor buru-buru cari aman dengan memindahkan asetnya dari yang berisiko yang cenderung relatif aman (safe haven).
Saat ini aset-aset minim risiko seperti emas memang sedang dilirik oleh para investor. Hal ini yang menyebabkan harga emas mengalami kenaikan dan mencetak rekor tertinggi dalam 7 tahun terakhir.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
https://ift.tt/386bRn8
February 27, 2020 at 05:11PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gas Terus, Emas Masih Bertengger di Level Tertinggi 7 Tahun"
Post a Comment