Pada Rabu (26/2/2020) pukul 08:45 WIB, berikut perkembangan indeks saham utama Asia:
Terlihat bahwa tidak ada satu pun bursa saham Benua Kuning yang selamat, semua 'terbakar'. Bahkan koreksi di kisaran 1% menjadi sesuatu yang lumrah ditemui.
Fokus pelaku pasar masih seputar penyebaran virus corona. Mengutip data satelit pemetaan ArcGis pukul 08:13 WIB, jumlah kasus corona di seluruh dunia adalah 80.423. Sedangkan korban jiwa tercatat 2.708 orang.
Sebenarnya laju pertumbuhan kasus baru di China (episentrum virus corona) sudah menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Namun yang menjadi kekhawatiran adalah penyebaran di negara-negara lain yang semakin luas.
Sebelumnya, sejumlah ahli di China menyebutkan penyebaran virus corona di Negeri Tirai Bambu akan mulai melambat dan hilang ketika memasuki musim panas yang jatuh pada April. Masalahnya, di negara-negara lain ada perbedaan waktu.
"Korea Selatan dan Jepang di Asia Timur, Iran di Timur Tengah, dan Italia di Eropa, masing-masing memiliki jenis penyebaran virus COVID-19 yang berbeda. Musim gugur baru saja dimulai, dan virus corona punya banyak waktu sebelum iklim berubah menjadi lebih panas. Situasinya tidak optimistis," cuit Hu Xijin, Pemimpin redaksi Global Times, media yang terafilisasi dengan pemerintah China.
Iran, Korea Selatan, dan Italia adalah tiga negara yang mengalami lonjakan kasus tertinggi. Salah satunya menjangkiti Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi.
Korban jiwa di luar China pun kian bertambah. Per kemarin, sudah ada 16 korban jiwa di Iran dan 11 di Italia.
Virus corona juga mulai masuk ke negara yang sebelumnya 'kebal'. Afganistan, Irak, Kuwait, Bahrain, dan Oman sudah melaporkan kasus corona perdana di negaranya.
https://ift.tt/38VmsTf
February 26, 2020 at 03:46PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Help! Bursa Saham Asia 'Kebakaran'"
Post a Comment