Pada Kamis (27/2/2020) pukul 08:46 WIB, berikut perkembangan indeks saham utama Asia:
Hasil jajak pendapat yang dihimpun Reuters terhadap lebih dari 250 analis, broker, dan strategist di seluruh dunia menunjukkan sebetulnya prospek pasar saham masih lumayan oke. Namun dengan catatan akan ada jalan bergelombang akibat penyebaran virus corona.
Reuters
|
Mengutip data satelit pemetaan ArcGis pukul 08:13 WIB, jumlah kasus corona di seluruh dunia mencapai 81.409. Korban jiwa juga semakin bertambah menjadi 2.772 orang.
Negara yang awalnya belum terinfeksi pun sudah mengumumkan kasus virus corona perdana. Misalnya Rumania, Makedonia Utara, Yunani, dan Brasil.
Akibatnya dunia harus bersiap akan pengamanan yang lebih ketat. Arus pergerakan barang dan manusia akan lebih terbatas untuk menekan penyebaran virus.
Namun kala pergerakan barang dan manusia terhambat, artinya ekonomi tidak bisa melaju cepat. Oleh karena itu, perlambatan pertumbuhan ekonomi (setidaknya dalam jangka pendek) bakal mustahil dihindari.
"Pasar saham sudah mendapat memo. Dampak ekonomi dari upaya pencegahan penyebaran virus akan sangat besar. Kami belum bisa memperkirakan di mana dan kapan ini akan berakhir," kata Carl Weinberg, Kepala Ekonom High Frequency Economics, seperti dikutip dari Reuters.
Dari survei Reuters, ada lebih dari 100 responden yang memperkirakan pasar saham bisa mengalami koreksi hingga 10% atau lebih. Ini membuat bank sentral harus bertindak dengan melonggarkan kebijakan moneter sehingga mendorong lebih banyak likuiditas di pasar.
Dibayangi kekhawatiran semacam itu sangat wajar investor masih berhati-hati untuk masuk ke pasar saham. Seretnya arus modal masuk membuat bursa saham Asia lagi-lagi harus 'terbakar'.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
https://ift.tt/3a9FBB7
February 27, 2020 at 03:47PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bikin Pening, Bursa Saham Asia Kok Turun Terus Sih!"
Post a Comment