Search

Nasib Nahas Menimpa Batu Bara, Harga Melemah 7 Hari Beruntun

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara masih mengalami tekanan. Kemarin harga batu bara kembali ditutup melemah dan menandai pelemahan 7 hari perdagangan secara beruntun.

Data Refinitiv menunjukkan harga batu bara kontrak berjangka ICE Newcastle mengalami koreksi 0,15% ke level US$ 65,65/ton pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (25/2/2020). Harga batu bara telah terkoreksi 6,7% dalam tujuh hari perdagangan terakhir.

Harga batu bara saat ini merupakan harga yang terendah sejak 30 Januari lalu. Pasar masih merespons dengan kekhawatiran penyebaran virus corona yang semakin meluas di luar China.


Sementara itu, kinerja impor batu bara khususnya batu bara termal dari negara-negara konsumen batu bara terbesar di dunia juga masih lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu.

Di China impor batu bara periode 1-25 Februari 2020 mencapai 15,9 juta ton, sedikit lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 15,8 juta ton.

Total persediaan batu bara di pelabuhan utama di China bagian utara per 21 Februari 2020 sebanyak 11,5 juta ton, lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 15,5 juta ton.

Sementara impor batu bara di Korea Selatan dan Jepang sejak awal bulan sebesar 4,8 juta ton dan 10,1 juta ton. Jauh lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 8,5 juta ton dan 13 juta ton.

Pasar saat ini juga masih mewaspadai jumlah kasus infeksi virus corona yang terjadi di dua negara ini. Pasalnya Korea Selatan dan Jepang merupakan dua negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak kedua dan keempat.


Lonjakan kasus virus corona yang terjadi di luar China dilaporkan di Korea Selatan awal pekan ini. Pagi tadi otoritas kesehatan Korea Selatan melaporkan ada 169 kasus baru di negara KPOP itu.

Jumlah kasus infeksi di Negeri Ginseng sudah mencapai 1.146, berdasarkan laporan CNBC Internasional. Jumlah korban meninggal di Korea Selatan mencapai 10 orang. Di Jepang jumlah kasus infeksi virus corona tercatat sebanyak 170 orang dengan 1 korban meninggal dilaporkan.

Saat ini mata sedang tertuju ke dua negara tersebut dengan kemungkinan akan dilakukan karantina di berbagai kota yang berdampak pada sektor bisnis dan sektor pembangkit listrik serta batu bara di negara itu.

Beralih ke India, impor batu bara sejak awal Februari di India juga lebih rendah dibanding tahun lalu. Sejak awal bulan India telah mengimpor 12,4 juta ton batu bara. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, India mengimpor 15,2 juta ton batu bara.

Kemarin, Menteri Lingkungan Jepang Shinjiro Koizumi mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya telah sepakat dengan kementerian lain termasuk kementerian industri dan kementerian keuangan untuk meninjau kembali kondisi ekspor pembangkit listrik tenaga batu bara pada akhir Juni nanti.

Langkah ini diambil menyusul kritik atas dukungan pemerintah Jepang untuk membangun pembangkit listrik tenaga batu bara di negara-negara seperti Indonesia dan Vietnam serta peluncuran pembangkit baru di Jepang.

Sentimen di atas kembali menjadi pemberat pergerakan harga batu bara yang sudah tertekan menjadi semakin tertekan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

(twg/twg)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2wNRRc8

February 26, 2020 at 06:49PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Nasib Nahas Menimpa Batu Bara, Harga Melemah 7 Hari Beruntun"

Post a Comment

Powered by Blogger.