Bahkan dua negara itu terlibat adu statemen saling kutuk tindakan satu sama lain. Belum lagi sejumlah serangan militer yang dilakukan keduanya.
Genjatan senjata yang diinisiai PBB juga tak membuahkan hasil. Pasalnya Rusia menolak mundur, karena merasa diminta Suriah melawan kelompok yang disebut rezim Assad "pemberontak".
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin dikatakan akan segera bertemu di Moskow pekan depan. "Kemungkinan pertemuan di tingkat tertinggi di Moskow pada 5 atau 6 Maret sedang dilakukan saat ini," kata Juru Bicara Putin, Dmitry Peskov, seperti dikutip oleh kantor berita Rusia.
Sebenarnya Erdogan sudah mengatakan pada media akan ada pertemuan khusus yang dilakukan dengan pemimpin Prancis, Jerman, dan Rusia, untuk membahas kekerasan di Idlib.
Namun dalam penjelasannya, Kremlin tidak mengatakan apakah akan ada Prancis dan Jerman. Namun sebaliknya, Rusia mengindikasikan sekutu Suriah lainnya yakni Iran akan datang di rapat tersebut.
Sebelumnya kedua pemimpin negara melakukan komunikasi via telepon. Pasca tewasnya 33 tentara Turki karena serangan udara Suriah-Rusia di Idlib.
Serangan itu bukan hanya menghancurkan kota tapi juga menargetkan 10 sekolah dan rumah sakit. Bahkan ada 21 warga sipil tewas, termasuk anak-anak.
Turki sendiri akhirnya melancarkan serangan balasan. Krisis Suriah terjadi sejak 2011 dan Turki terlibat dengan dalih menghentikan kekerasan yang dilakukan rezim Assad di Idlib.
Akibat perang ini, Turki juga membuka pintunya untuk membiarkan pengungsi masuk. Turki pun akan membiarkan pengungsi masuk hingga Eropa.
Sesuai perjanjian Sochi 2018, yang dibuat Turki dan Rusia, Turki memiliki 20 pos pengawasan di Idlib. Namun di Desember 2019, kubu Assad makin gencar melakukan serangan untuk mengusir massa anti pemerintahannya.
(sef/sef)
https://ift.tt/389HzzO
February 29, 2020 at 09:17AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Suriah Perang, Erdogan vs Putin 'Konfrontasi' Langsung?"
Post a Comment