Search

Corona Buat Umroh Dilarang, Ekonomi Saudi dalam Bahaya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Wabah virus corona membuat Arab Saudi memutuskan untuk sementara menghentikan ibadah umroh. Ekonomi Arab berpotensi kena pukulan akibat wabah ini.

Pada Kamis (27/2/2020) pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk sementara menghentikan ibadah umrah. Hal ini membuat berbagai negara Muslim yang bersiap untuk menjalankan ibadah menjadi kecewa. Salah satunya Indonesia.


Namun langkah ini bukan tanpa sebab. Walaupun sampai saat ini Arab Saudi belum melaporkan satu kasus infeksi corona, tetapi beberapa negara di Timur Tengah telah terinfeksi virus ganas ini.

Iran merupakan negara yang melaporkan jumlah kasus infeksi virus corona yang paling banyak di Timur Tengah dengan total 270 kasus dan 26 kematian. Negara Timur Tengah lain yang juga melaporkan adanya infeksi virus corona seperti Kuwait (43 kasus) Bahrain (33 kasus), Iraq (7 kasus), Oman (4 kasus) dan Mesir (1 kasus).

Dengan keputusan untuk menghentikan ibadah umroh untuk sementara tentu juga menimbulkan kerugian bagi Arab Saudi. Kerugian itu berupa hilangnya potensi pendapatan dari devisa para pelancong religi.

Tahun lalu, jumlah turis yang melakukan perjalanan umroh ke kota suci Mekah dan Madinah mencapai 7,5 juta orang, naik 10,2% dibanding tahun sebelumnya.

Pakistan dan Indonesia merupakan dua negara dengan kontribusi jamaah umroh paling besar untuk Arab Saudi dengan total lebih dari 2,5 juta orang atau setara dengan 33% dari total peziarah untuk umroh.

Menurut Quartz pendapatan berupa devisa dari sektor wisata religi Arab pada 2018 mencapai lebih dari 50% dari total devisa dari sektor pariwisata secara keseluruhan. Nilai pendapatannya mencapai US$ 12 miliar.

Sebesar US$ 6 miliar sendiri disumbang dari pendapatan ibadah haji yang hanya berlangsung satu tahun sekali. Artinya ada US$ 6 miliar yang disumbang oleh pendapatan devisa dari ibadah umrah.

Dengan menggunakan data historis lima tahun terakhir, diperkirakan nilai dari pendapatan devisa ibadah umrah Arab Saudi mencapai US$ 6,75 miliar pada tahun 1441 hijriah.

Jika 50% dari pendapatan tersebut disumbang oleh jamaah umrah asal luar negeri maka Negeri Raja Salman itu berpotensi kehilangan devisa dari sektor ini sekitar US$ 281,2 juta per bulannya atau setara dengan Rp 3,94 triliun.

[Gambas:Video CNBC]

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2VvpjhV

February 29, 2020 at 08:12AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Corona Buat Umroh Dilarang, Ekonomi Saudi dalam Bahaya?"

Post a Comment

Powered by Blogger.