Search

Melemah Lagi Saat Bursa Jeblok, Status Safe Haven Yen Hilang?

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar yen Jepang kembali melemah setelah membukukan penguatan tiga hari beruntun pada perdagangan Selasa (25/2/2020) kemarin. Sebelum membukukan hattrick, yen sebelumnya berada di level terlemah dalam 10 bulan terakhir.

Mata uang Negeri Matahari Terbit ini mengakhiri perdagangan Selasa di level 110,18/US$, melemah 0,48% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Dalam dua perdagangan sebelumnya, yen menguat 0,48% dan 0,77%.

Penguatan yen pada Selasa kemarin disebabkan jebloknya dolar AS setelah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) diprediksi memangkas suku bunga di tahun ini. Berdasarkan data piranti FedWatch milik CME Group, pelaku pasar melihat probabilitas sebesar 78,3% suku bunga akan dipangkas sebesar 25 basis poin menjadi 1,25-1,5% di bulan Juni.

Tingginya probabilitas tersebut disebabkan wabah virus corona yang berisiko membuat perekonomian global melambat.

Sementara pada hari ini, yen kembali melemah 0,17% ke 110,37/US$ pada pukul 9:35 WIB. Pelemahan tersebut bahkan terjadi saat bursa saham Asia kembali berguguran, indeks Nikkei Jepang bahkan merosot nyaris 2%.

Wabah virus corona masih terus menghantui pasar finansial, aset-aset berisiko terus mengalami aksi jual, sementara aset-aset aman (safe haven) mengalami peningkatan permintaan. Tetapi nyatanya, hal tersebut tidak terjadi pada yen yang dianggap salah satu aset safe haven. Yen justru menyentuh level terlemah dalam 10 bulan terakhir pekan lalu.

Akibatnya, yen diprediksi kehilangan statusnya sebagai aset safe haven. Tekanan pada yen terjadi akibat ekonomi Jepang juga terancam mengalami resesi akibat wabah virus corona.

"Saat virus corona menyebar di Jepang, pelaku pasar enggan membeli yen sebagai safe haven. Saat ini hanya sedikit alasan untuk membeli yen dan menjual dolar AS dan euro. Cepat atau lambat yen akan kehilangan statusnya sebagai aset safe haven" kata Yuzo Sakai, kepala manajer bisnis forex di Ueda Totan Forex Ltd sebagaimana dilansir Kyodo News.

Sebelum kasus corona muncul pertengahan Januari lalu, ekonomi Jepang sudah terkontraksi. Kini virus corona memperbesar risiko resesi di Jepang. Apalagi China yang menjadi asal virus corona diprediksi mengalami pelambatan ekonomi. China juga mitra dagang utama Jepang, sehingga akan berdampak ke perekonomian Negeri Matahari Terbit.

Data dari Cabinet Office menunjukkan produk domestik bruto (PBD) kuartal IV-2019 berkontraksi 1,6% quarter-on-quarter (QoQ), menjadi yang terdalam sejak kuartal II-2014. Kontraksi tersebut menjadi yang terdalam sejak 6 tahun terakhir.

"Ada kekhawatiran yang besar jika perekonomian Jepang akan terus melambat akibat penyebaran virus corona. Popularitas yen sebagai jelas semakin menurun" kata Takhesi Minami, kepala ekonomi di Norinchukin Research Institute, sebagaimana dilansir Kyodo News.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(pap/pap)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2TkrQZo

February 26, 2020 at 05:42PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Melemah Lagi Saat Bursa Jeblok, Status Safe Haven Yen Hilang?"

Post a Comment

Powered by Blogger.