Search

Tak Tahan Lama, Dibuka Hijau IHSG Langsung ke Zona Merah Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah dalam sepekan indeks bursa saham tanah air berada di zona pesakitan, mengawali perdagangan pekan ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona .

Senin (2/3/2020), IHSG dibuka di level 5.455,05 atau menguat tipis 0,04 % dibanding posisi penutupan perdagangan pekan lalu. Bagaimanapun juga IHSG masih dibayangi oleh sentimen negatif yang datang dari global terkait wabah virus corona.

Minggu lalu jadi momen di mana bursa saham global mengalami tekanan hebat akibat meluasnya infeksi virus corona. Lonjakan kasus baru yang terjadi di luar China menyebabkan terjadinya tekanan jual di pasar ekuitas global.


Di akhir perdagangan Jumat (28/2/2020) Wall Street kembali ditutup terkoreksi dengan Indeks Dow Jones Industrial anjlok 1,39% dan S&P 500 ambles 0,82%. Dalam sepekan kemarin, pasar saham Paman Sam kehilangan US$ 3,18 triliun menurut estimasi indeks S&P dan Dow Jones, seperti yang diwartakan oleh CNBC Internasional.

Pada awal pekan sekaligus awal bulan ini, bursa saham utama kawasan Asia bergerak variatif. Indeks Nikkei225 (Jepang) dan Hang Seng (Hong Kong) naik masing-masing 1,2% dan 0,63% pada perdagangan pagi. Nasib serupa juga dialami oleh indeks Kospi (Korea Selatan) yang mengalami apresiasi 0,38%.

Sementara indeks bursa saham Singapura (Straits Times) dan Malaysia (KLCI) masih ditransaksikan di zona merah dengan pelemahan masing-masing 0,49% dan 1,2%.


Virus corona yang telah menyebabkan kecemasan dan kepanikan di pasar saham global masih terus menelan korban baru dan meluas. Berdasarkan data John Hopkins University CSSE, sampai dengan hari ini sudah ada 88.385 kasus di 68 negara dan menyebabkan kematian pada 2.996 orang.

China masih menjadi negara dengan jumlah kasus infeksi yang paling banyak mencapai 79.827. Di posisi kedua ada Korea Selatan (3.736 kasus) disusul Italia (1.694 kasus) dan Iran (978 kasus).

Virus corona yang berasal dari Wuhan, China telah memukul perekonomian Negeri Panda. Sabtu (29/2/2020) pekan lalu, biro statistik nasional China mengumumkan aktivitas manufaktur China mengalami kontraksi dalam pada bulan Februari.

Hal itu tercermin dari angka PMI Manufaktur bulan Februari di 35,7. Angka PMI di bawah 50 mengindikasikan adanya kontraksi. Berdasarkan konsensus yang dihimpun oleh Trading Economics, angka PMI manufaktur China bulan Februari diperkirakan berada di 46. Artinya kontraksi terjadi lebih dalam dari perkiraan.

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2VxNFrj

March 02, 2020 at 09:20AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tak Tahan Lama, Dibuka Hijau IHSG Langsung ke Zona Merah Lagi"

Post a Comment

Powered by Blogger.