Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Sugiyartanto, mengatakan perbaikan perlu dilakukan untuk mencegah jembatan tersebut ambruk. Terlebih selama ini, berdasarkan pengamatan Kementerian PUPR, banyak jembatan yang dilalui oleh kendaraan dengan muatan berlebih.
"Lokasi 14 jembatan ini sebagian besar berada di Jawa Barat bagian utara, bagian selatan, dan perbatasan antara Jawa Barat ke Jawa Tengah," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (21/2/2019).
Rencananya, perbaikan itu dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Availability Payments (AP). Sugiyartanto, menjelaskan, dengan skema ini, nantinya investor diminta memberi pendanaan biaya pembangunan terlebih dulu.
Pembiayaan ini juga meliputi pemeliharaan selama beberapa tahun. Selanjutnya, sesuai konsesi, pemerintah mencicil ke badan usaha dalam rentang waktu tertentu dengan nilai wajar.
"Karena jumlah anggaran terbatas, perbaikan jembatan callender hamilton ini memakai skema KPBU AP," kata dia.
Adapun nilai kontrak perbaikan jembatan itu diperkirakan mencapai Rp 800 miliar. Beberapa di antaranya sudah memasuki proses market sounding dan lelang. Secara keseluruhan, perbaikan ditargetkan memakan waktu selama 3 tahun.
"Anggarannya Rp 800-an miliar, tapi nanti setelah market soundingnya seperti apa. Besaran bisa berubah," urai Sugiyartanto.
Simak video terkait kunjungan Menteri PUPR ke sejumlah proyek di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)
https://ift.tt/2E00TTe
February 21, 2019 at 11:57PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Anggaran Tipis, Bagaimana Cara PUPR Perbaiki 14 Jembatan Tua?"
Post a Comment