Search

Cerita Soal Ras Melayu yang Kebal Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada akhir pekan lalu, pemberitaan dihebohkan dengan kabar soal ras yang mempengaruhi kebal atau tidaknya seseorang terkena corona. Kasus di Indonesia yang saat ini masih nol persen, disinyalir terkait erat dengan rumpun ras Melayu yang mendominasi etnik di negeri ini.

Pernyataan itu dikatakan Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia dan Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia, Hermawan Saputra. Dalam diskusi bertajuk 'Mengukur Efek Corona: Siapkah Kita?' di Hotel Ibis Tamarin, Sabtu lalu, ia sempat berujar soal teori ini.


"Paling dahsyat, tak ada tanda-tanda mengkhawatirkan, tiba-tiba ini (corona) terjadi di Italia dan Irak, kalau Korea Selatan wajar karena berdekatan. Nah teori awalnya karena kita ini perbedaan ras, karena kita ini tergolong dalam rumpun ras Melayu, maka reseptornya dianggap berbeda," katanya dikutip dari detik.com. (https://ift.tt/2VzjxM3)

Sebenarnya bukan hanya itu, di kesempatan yang sama, ia pun berujar soal hal lain yang mungkin jadi alasan RI masih "kebal" corona. Salah satunya deteksi dini (eraly detection) yang dilakukan.

"Kita cukup luar biasa punya tenaga, kita punya pusat pengendalian menular dan pakar di kabupaten-kota juga punya. Kita juga punya tenaga surveilans tersebar di seluruh Indonesia. Artinya human resource cukup melakukan early detection, tapi apakah sinergitas atau leadership?" katanya.

Belum lagi sejarah virus mematikan lain, yakni SARS dan MERS yang tak begitu signifikan hebohnya di Indonesia.

"Tahun 2003 kita dikejutkan adanya SARS. SARS generasi awal itu menginfeksi 800 ribu manusia di seluruh dunia, 85 persen di Asia. Di Indonesia tidak siginfikan, hanya 1-2 kasus. Penyebab SARS sendiri virus corona. Tahun 2012 itu muncul MERS, itu flu unta, ini juga cukup serius prosesnya menginfeksi banyak manusia, di Indonesia hampir tidak ditemukan," ujar Hermawan.

Meski demikian, ia pun tak serta merta memakan semua hipotesis itu. Ia menegaskan RI harus tetap waspada, apalagi negeri jiran seperti Malaysia dan Singapura sudah mengonfirmasi pasien COVID-19.

"Di internal para pegiat dan analis kesehatan masyarakat, ini punya tiga pendekatan teori, apakah kita menyebutkan under reported, kedua apakah failure detetection, ketiga apakah ada dismatch antara standar WHO dengan program di Indonesia," kata Hermawan.

"(Sebanyak) 260 juta penduduk kita, ratusan pulau, dan minimal ada 10 bandara international destinasinya langsung dari luar negeri, ini punya risiko besar (terpapar Corona). Di Indonesia sendiri, di bandara kita punya thermal scanner, tapi model asesmen berupa wawancara saja," pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2VBuQmU

March 02, 2020 at 07:20AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Cerita Soal Ras Melayu yang Kebal Corona"

Post a Comment

Powered by Blogger.