Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, laba bersih entitas induk ICBP sepanjang tahun lalu tumbuh 10% menjadi Rp 5,04 triliun dari Rp4,58 triliun di tahun sebelumnya.
Kenaikan laba bersih ini mendorong margin laba bersih relatif stabil di kisaran 11,9%, sementara laba inti atau core profit meningkat 22% menjadi Rp 5,16 triliun dari Rp 4,22 triliun.
Dari sisi top line atau pendapatan, ICBP mencatatkan pertumbuhan penjualan neto konsolidasi sebesar 10% menjadi Rp 42,30 triliun tahun lalu dari tahun sebelumnya Rp 38,41 triliun.
Sementara itu, laba usaha produsen Indomie ini naik 15% menjadi Rp7,40 triliun dari Rp6,45 triliun, dan marjin laba usaha naik menjadi 17,5% dari 16,8%.
"Kami senang ICBP dapat kembali mencatatkan pertumbuhan yang kuat di tahun 2019, didukung oleh kondisi perekonomian Indonesia yang baik meskipun pertumbuhan ekonomi global melambat karena meningkatnya ketegangan perdagangan dunia dan ketidakpastian geopolitik," kata Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP, dalam keterangan resmi di Bursa Efek Indonesia, Senin (23/2/2020).
Perseroan, katanya, akan terus memperkuat brand equity dan mendorong inovasi produk, meningkatkan ketersediaan produk, penjualan ekspor dan penjualan food service serta diversifikasi sumber bahan baku, sambil terus mengedepankan berbagai inisiatif penghematan biaya agar perusahaan tetap kompetitif di tahun-tahun mendatang.
Sebagai perbandingan, induknya, INDF, juga mencatatkan kinerja positif tahun lalu. Laba bersih tahun lalu mencapai Rp 4,91 triliun dari laba bersih tahun sebelumnya Rp 4,17 triliun atau naik 18% year on year (yoy).
Kenaikan laba bersih itu seiring dengan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 4% menjadi Rp 76,59 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 73,39 triliun.
"Indofood menunjukkan ketangguhannya sebagai perusahaan total food solutions melalui pertumbuhan yang positif pada penjualan dan keuntungan meskipun terdapat penurunan pada harga komoditas," kata Anthoni.
Mengacu data BEI, saham ICBP dalam sebulan terakhir minus 18,59% di level Rp 8.975/saham dan year to date terjun 19,51% dengan kapitalisasi pasar Rp 104,67 triliun.
Sementara saham induknya, INDF, sudah minus 20,14% dalam sebulan terakhir di level Rp 5.750/saham dan year to date atau tahun berjalan saham INDF minus 27.44% dengan kapitalisasi pasar Rp 50,49 triliun.
(tas/hps)https://ift.tt/3aipr9a
March 23, 2020 at 08:26AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Penjualan Tembus Rp 42 T, Laba ICBP Capai Rp 5 T di 2019"
Post a Comment