Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan penambahan jumlah kamar tersebut akan ditempatkan di tower lain. Bangunan Wisma Atlet memiliki bangunan 10 tower dengan jumlah hunian sebanyak 7.426 unit.
"Tahap berikutnya akan ada penambahan tower berikutnya. mudah-mudahan totalnya 3000 kamar yang disiapkan, sehingga bisa menampung pasien khusus untuk masuk ke RS," ujarnya saat konferensi pers di kantor BNPB, Jakarta, Selasa (24/3/2020).
Upaya pemerintah menyulap wisma atlet menjadi RS darurat COVID-19 merupakan kerjasama perusahaan BUMN berikut anak usahanya. Tahap pertama, RS tersebut telah resmi beroperasi dengan waktu pengerjaan hanya 4 hari.
"Ini merupakan kerjasama BUMN Karya, sehingga bisa 4 hari. Sehingga bisa melayani 1.600 pasien," tuturnya.
Selain menyiapkan RS darurat Virus Corona, BUMN juga menyiapkan RS Pertamina Jaya yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani. Dia menjelaskan, bagaimana runutan pasien melakukan pemeriksaan dan jika terbukti positif terinfeksi virus corona.
"Orang yang positif tapi masih sehat, diharapkan isolasi diri di rumah. Kalau mulai agak parah ke wisma atlet, nah kalau parah sekali ke RS Pertamina Jaya atau RS rujukan lain, jadi tak semua ke wisma atlet," tegasnya.
Terakhir dia menyebut, Kementerian BUMN juga merangkul pihak swasta untuk bersama-sama menyiapkan apa yang menjadi kebutuhan saat ini. Termasuk diantaranya tenaga medik serta logistik seperti APD hingga bahan makanan.
"Ada beberapa perusahaan bersama kami. Ada 10 perusahaan logistik swasta. Untuk menyalurkan kebutuhan untuk perlengkapan logistik ke daerah," pungkasnya.
(hps/hps)
https://ift.tt/39krY1j
March 24, 2020 at 10:41AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemerintah akan Tambah 3.000 Kamar di RS Darurat Corona"
Post a Comment