Pada Jumat (13/3/2020) pukul 09:06 WIB, berikut perkembangan indeks saham utama Asia:
Nestapa tidak cuma menghampiri pasar saham, tetapi juga pasar valas. Pada pukul 09:07 WIB, berikut perkembangan kurs dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang utama Asia:
Perkembangan yang menyedihkan ini disebabkan penyebaran virus corona yang semakin masif. Mengutip data satelit pemetaan ArcGis per pukul 06:44 WIB, jumlah kasus corona di seluruh dunia adalah 128.343. Sedangkan korban meninggal tercatat 4.718 orang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengumumkan status corona sebagai pandemi. Pasalnya, negara-negara yang terdampak virus corona semakin banyak.
"Sudah lebih dari 125.000 kasus yang dilaporkan kepada WHO, dari 118 negara dalam dua pekan terakhir. Kasus di luar China meningkat 13 kali lipat dan jumlah negara yang terdampak naik hampir tiga kali lipat," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, dalam keterangan pers seperti dikutip dari situs resmi.
Penyebaran virus corona yang kian luas membuat berbagai negara melakukan antisipasi yang agak ekstrem. Italia masih berada di fase isolasi di seluruh wilayah. Warga tidak boleh keluar rumah kecuali bekerja dan mengakses pelayanan medis darurat.
Malam tadi waktu Indonesia, Presiden AS Donald Trump resmi melarang masuknya warga 26 negara Eropa ke wilayah Negeri Adidaya. Trump kecewa karena pemerintahan di Benua Biru gagal membendung masuknya virus corona di negara mereka.
"Kami berupaya maksimal untuk melindungi rakyat AS. Uni Eropa gagal dalam menempuh langkah pencegahan dengan melarang pendatang dari China dan negara-negara berisiko lainnya. Akibatnya, banyak kluster (virus corona) baru di AS yang disebabkan oleh pendatang dari Eropa," tegas Trump dalam konferensi pers di Oval Office, seperti dikutip dari Reuters.
https://ift.tt/33gZdkl
March 13, 2020 at 09:51AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Investasi Aman Saat Corona: Simpan Uang di Bawah Bantal?"
Post a Comment