Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengumumkan bahwa pemerintah akan menutup semua taman kanak-kanak, sekolah dan universitas selama 2 pekan untuk memperlambat penyebaran virus corona yang semakin meluas di Eropa setelah sebelumnya Italia juga mengunci semua wilayah (lockdown) alias karantina wajib.
Dalam konferensi pers pada Rabu malam, PM Mette Frederiksen mengatakan bagi karyawan sektor publik yang tidak berada pada posisi pekerjaan penting akan dikirim pulang dengan cuti berbayar, sementara mereka yang berada di sektor swasta akan diminta untuk bekerja dari rumah.
Selain itu, acara-acara di dalam ruangan dengan 100 atau lebih peserta juga akan dilarang sebagai bagian dari langkah-langkah baru yang akan diterapkan mulai Senin depan. Menurut laporan media setempat, belum ada kematian akibat coronavirus di Denmark, tetapi jumlah kasus meningkat dengan cepat.
Foto: PM Mette Frederiksen Denmark, 1 Mei 2019. Ritzau Scanpix / Liselotte Sabroe via REUTERS
|
Frederiksen mengatakan langkah lockdown atau isolasi ini akan memiliki konsekuensi yang sangat besar, tetapi alternatifnya akan jauh lebih buruk.
"Dalam keadaan normal, pemerintah tidak akan menghadirkan langkah-langkah yang jauh seperti itu tanpa memiliki semua solusi yang siap untuk banyak orang Denmark yang terkait, tetapi kami berada dalam situasi yang luar biasa," ujarnya dikutip Metro.co.uk, Kamis (12/3/2020).
Keputusan karantina wajib ini dilakukan setelah Danish Patient Safety Authority, atau Otoritas Keselamatan Pasien Denmark melaporkan 442 kasus baru coronavirus pada Rabu malam, menjadikan jumlah orang dikarantina menjadi 1.303 orang.
Direktur Danish Patient Safety Authority, Søren Brostrøm mengatakan bahwa ia memperkirakan jumlah kasus akan meningkat lebih cepat dalam beberapa hari dan pekan mendatang, setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan virus corona (COVID-19) sebagai pandemi.
"Ini bukan hanya ancaman bagi Denmark, tetapi bagi seluruh dunia. Itulah mengapa WHO hari ini menyatakan COVID-19 sebagai pandemi," katanya.
Selain itu, pemerintah Denmark juga menyetujui insentif sekitar US$ 20 miliar atau sekitar Rp 280 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$) dalam keringanan pajak untuk membantu perusahaan mengatasi dampak virus.
"Kita perlu membatasi aktivitas di masyarakat sebanyak mungkin, tanpa membiarkan masyarakat kita berhenti [beraktivitas]," kata Frederiksen.
Denmark adalah negara kedua di Eropa yang memberlakukan tindakan penguncian yang ketat alias lockdown, mengikuti jejak Italia yang sudah melakukan blokir perjalanan dan pembatasan sosial yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Reuters melaporkan, Denmark bahkan pada Rabu malam memiliki 514 orang yang didiagnosis terinfeksi virus corona, meningkat 10 kali lipat sejak Senin. Menteri Kesehatan Denmark Magnus Heunicke mengatakan ini sebagai "peningkatan paling dramatis yang terlihat di Eropa".
PM Mette Frederiksen juga mengatakan semua fasilitas penitipan anak akan ditutup mulai hari Senin.
(tas/tas)https://ift.tt/3aOrgu2
March 12, 2020 at 08:17AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ikuti Italia, Denmark Resmi Diisolasi Gegara Wabah Corona"
Post a Comment