Kepala Staf Gabungan Selatan mengatakan proyektil ditembakkan dari provinsi Pyongan Utara ke Laut Jepang, yang juga dikenal sebagai Laut Timur. Namun keterangan yang sampaikan tidak memberikan rincian lebih jauh.
"Militer sedang memantau peluncuran tambahan dan menjaga kesiapan," ungkapnya sebagaimana dikutip dari AFP.
Sementara Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan Korut meluncurkan apa yang tampak sebagai "objek seperti rudal balistik". Menurutnya tidak ada indikasi apa pun yang turun di wilayah Jepang atau zona ekonomi eksklusifnya.
Awal bulan ini, Korut juga melakukan peluncuran serupa pada dua kesempatan - Pyongyang mengatakan mereka telah melakukan latihan "artileri jarak jauh", tetapi Jepang mengatakan proyektil itu tampaknya merupakan rudal balistik.
Peluncuran rudal dilakukan saat jeda dalam rangka pembicaraan perlucutan senjata nuklir yang sudah dibicarakan dengan Amerika Serikat (AS). Menurut para analis Korea Utara terus memperbaiki kemampuan senjatanya, setahun setelah pertemuan puncak antara pemimpinnya Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump gagal di Hanoi.
Penembakan dua rudal terjadi beberapa minggu setelah Kim mengirim surat pribadi ke Presiden Moon di Korea Selatan, menawarkan bantuan untuk menangani wabah corona virus di negara itu.
Pada saat itu, Korea Selatan adalah negara yang paling terpukul oleh virus di luar China, tetapi Seoul tampaknya sebagian besar telah mengendalikan wabah. Sementara Pyongyang menegaskan belum memiliki satu kasus pun.
Pesan itu mengikuti pernyataan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari adik perempuan Kim, Yo Jong, ketika dia memaki Seoul karena kecamannya atas uji coba senjata Pyongyang awal bulan ini adalah "tindakan yang benar-benar tidak masuk akal" dan "sangat bodoh". Pyongyang berada di bawah serangkaian sanksi oleh PBB dan Amerika Serikat atas program senjata.
Korea Utara melakukan serangkaian uji coba senjata akhir tahun lalu, yang terakhir pada November, yang sering digambarkan sebagai sistem peluncuran roket ganda, meskipun yang lain menyebutnya sebagai rudal balistik.
Ketegangan yang meningkat pada 2017 diikuti oleh dua tahun diplomasi nuklir antara Pyongyang dan Washington, termasuk tiga pertemuan antara Kim dan Trump, tetapi sedikit kemajuan nyata yang dibuat. (*)
(hps/hps)
https://ift.tt/2JgECnr
March 21, 2020 at 08:53AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Duh! Korut "Main" Rudal Lagi Saat Dunia Sibuk Perangi Corona"
Post a Comment