Search

Dolar Singapura Lewati Rp 10.600, Tertinggi Sejak Awal 2019

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar singapura melesat pada perdagangan Selasa (17/3/2020) hingga ke level tertinggi dalam lebih dari satu tahun terakhir. Terus berlanjutnya aksi jual di pasar finansial dalam negeri membuat rupiah tak berdaya.

Kurs dolar Singapura melesat 1,12% ke Rp 10.600,62 di pasar spot, melansir data Refinitiv. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak awal Januari 2019. Mata uang Negeri Merlion ini sedikit terkoreksi dan berada di level Rp 10.596,14/SG$ atau menguat 1,08% pada pukul 11:20 WIB.

Pandemi virus corona (COVID-19) menjadi kabar buruk bagi pasar keuangan dalam negeri. Meski jumlah kasus virus corona di Indonesia terbilang rendah di bandingkan negara-negara lainnya, tetapi efek di pasar keuangan sangat besar.


Banyak negara-negara kini mengambil kebijakan lockdown guna meredam penyebaran COVID-19. Akibatnya, aktivitas ekonomi diprediksi melambat, pertumbuhan ekonomi terancam terpangkas dalam sehingga membuat sentimen pelaku pasar memburuk. Akibatnya terjadi aksi jual di pasar finansial global, dan negara-negara emerging market seperti Indonesia menjadi salah satu yang paling terpukul.

Aksi jual terus terjadi di pasar saham dan obligasi dalam negeri. Hingga pukul 11:00 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah ambles lebih dari 4% dan berada di level terendah sejak Januari 2016. Kemarin bursa kebanggan tanah air ini juga ambles lebih dari 4%, sementara sepanjang pekan lalu ambrol lebih dari 10%.

Hal yang sama terjadi di pasar obligasi, yield tenor 10 tahun naik 10,3 basis poin (bps) menjadi 7,423% dibandingkan Senin kemarin, dan merupakan yang tertinggi sejak Agustus 2019. Kemarin yield tersebut naik tipis 2,4 bps, sementara sepanjang pekan lalu melesat 64,2 bps.

Sebagai informasi, pergerakan yield obligasi berbanding terbalik dengan harganya. Ketika yield turun, berarti harga sedang naik. Sebaliknya, ketika yield naik, berarti harga sedang turun. Saat harga sedang turun, itu artinya sedang terjadi aksi jual di pasar obligasi.

Aksi jual di pasar saham dan obligasi tersebut mengindikasikan adanya capital outflow yang terjadi terus menerus, dan rupiah akhirnya jeblok.

Kasus COVID-19 di Indonesia sejauh ini dilaporkan sebanyak 134 kasus, dengan 5 orang meninggal dunia dan 8 orang dinyatakan sembuh. Angka tersebut tentunya jauh dibandingkan negara-negara di Eropa yang dikatakan menjadi episentrum baru setelah penambahan kasus di China mengalami pelambatan yang signifikan.

Singapura cukup berhasil menekan penyebaran virus corona, hingga saat ini tercatat sebanyak 243 kasus. Padahal di akhir Januari lalu, Singapura menjadi negara dengan jumlah kasus corona terbanyak kedua setelah China.

[Gambas:Video CNBC]

TIM RISET CNBC INDONESIA  (pap/pap)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2TTtdzY

March 17, 2020 at 11:47AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dolar Singapura Lewati Rp 10.600, Tertinggi Sejak Awal 2019"

Post a Comment

Powered by Blogger.