Hal ini menimbulkan tanda tanya soal kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Eropa terutama Swiss dan Liectenstein.
Duta Besar Indonesia untuk Swiss dan Liechtenstein Muliaman D Hadad mengatakan hingga dengan Jumat Pukul 14.00 waktu Swiss. Jumlah penderita positif corona sebanyak 1.125 pasien dengan 7 penderta meninggal dunia.
Untuk mengurangi penyebaran corona, pemerintah Swiss telah melarang kegiatan yang melibatkan lebih dari 100 orang, proses belajar dan mengajar dilakukan secara online dan menutup sekolah dan Universitas.
Selain itu, pelanggan restoran secara bersamaan tidak boleh melebihi 50 customer dengan menjaga jarak yang cukup, mengurangi interaksi antar generasi, khususnya yang dan melibatkan manula di atas 65 tahun dan orang dengan gangguan kesehatan akut.
Adapun perbatasan Swiss dengan negara lain tetap dibuka atau belum ditutup namun ada pemeriksaan ketat.
"Meskipun terjadi peningkatan (penyebaran viruc corona), Pemerintah Swiss belum meningkatkan status dari "special" menjadi "luar biasa". Komunikasi dengan WNI terus ditingkatkan termasuk sosialisasi "contingency plan" jika keadaan memburuk," ujar Muliaman.
(roy/roy)https://ift.tt/2QgsDKh
March 14, 2020 at 10:39AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Corona Merajalela, Apa Kabar WNI di Swiss dan Liectenstein?"
Post a Comment