Menurutnya, jika dilihat dari kasus yang terjangkit tersebut, paling banyak titiknya ditemukan di Jaksel. Jadi, berdasarkan pola penularannya, maka kasusnya akan menumpuk di satu daerah itu saja.
"Itu sebabnya, penggerak di sebuah wilayah, di Jakarta Selatan adalah termasuk, karena awal di situ atau kegiatan terjadi di situ, mungkin rapatnya, makan malamnya, makan siangnya, maka potensi penularan di situ. Maka penting bagi kita tahu, siapa, di mana, dari situ bisa lakukan tracing," ujar Anies dikutip dari detikcom.
Pola penyebaran dinilai tidak akan jauh dari penemuan awal, sehingga polanya akan menumpuk di salah satu wilayah.
Foto: Foto: Peta sebaran virus Corona di DKI Jakarta yang disampaikan Gubernur Anies Baswedan (Dok. Pemprov DKI)
|
"Itu sebabnya, kalau terjadi sebagai wilayah, orang-orang yang berinteraksi di wilayah sama, di situ terjadi potensi penularan. Jadi tidak mendadak di tempat lain," ucap Anies.
Selain itu, penyebaran pun dinilai paling rawan melalui kontak langsung dengan pasien positif corona.
"Penularan yang tercepat adalah lewat kontak. Karena itulah, kalau lihat statistiknya, terjadinya kontak itu membuat potensi tertular meningkat 38 kali, lebih tinggi daripada tidak melakukan kontak langsung," kata dia.
(roy/roy)
https://ift.tt/33hPhHr
March 14, 2020 at 10:21AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Anies Ungkap Peta Sebaran Corona Di Jakarta, Terbanyak Jaksel"
Post a Comment