Search

Bursa Asia Pagi Ini: Seoul -4%, Taipei -3%

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia bergerak variatif pagi ini. Lagi-lagi, isu virus corona membuat pelaku pasar belum nyaman untuk masuk ke instrumen berisiko di negara berkembang.

Pada Kamis (19/3/2020) pukul 08:48 WIB, berikut perkembangan indeks saham utama Asia:


Dini hari tadi waktu Indonesia, Wall Street ditutup di zona merah dengan koreksi yang lumayan dalam. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ambles 6,3%, S&P 500 terpangkas 5,18%, dan Nasdaq Composite jatuh 4,7%.

Ini membuat DJIA sudah ambrol 30,27% secara year-to-date. Dalam periode yang sama. S&P 200 terkoreksi 25,52% dan Nasdaq minus 22,69%.


Apa boleh buat, penyebaran virus corona memang semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan data satelit pemetaan ArcGis per pukul 08:143 WIB, jumlah kasus corona di seluruh dunia sudah lebih dari 200.000 tepatnya 215.955. Sementara korban jiwa sudah hampir 9.000 yaitu di 8.749 orang.

Penyebaran virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini semakin masif di luar Negeri Tirai Bambu. Misalnya di Italia, kasus corona sudah mencapai 35.713 dengan korban jiwa 2.978 orang. Kemarin, 475 orang meninggal di Italia dalam sehari, tertinggi sejak wabah corona merebak.

"Tidak ada negara Uni Eropa yang bakal lolos dari 'tsunami' ini. Kami mengusulkan ada penerbitan obligasi virus corona, yang khusus ditujukan untuk pendanaan penanggulangan virus corona," kata Giuseppe Conte, Perdana Menteri Italia, dalam pertemuan para pemimpin 27 negara Uni Eropa melalui video conference, seperti diberitakan Reuters.


Demi menghambat laju penularan virus corona, berbagai negara menerapkan kebijakan yang ekstrem. Pergerakan masyarakat dibatasi, akses keluar-masuk ditutup, dan sebagainya.

Untuk meredam penyebaran virus corona, pemimpin 27 negara Uni Eropa sepakat untuk menutup perbatasan selama 30 hari ke depan. Langkah yang sudah dilakukan di beberapa negara seperti Norwegia dan Swedia.

"Musuh kita adalah virus, dan kami harus melakukan yang terbaik untuk melindungi rakyat dan ekonomi. Kami siap untuk melakukan apa saja kalau memang dibutuhkan, kami tidak akan ragu mengambil langkah lanjutan jika situasi berkembang," tegas Urusula vonder Leyen, Presiden Komisi Uni Eropa, seperti diberitakan Reuters.

Aktivitas masyarakat semakin terbatas gara-gara virus corona. Oleh karena itu, perlambatan ekonomi bukan lagi persoalan karena sudah pasti terjadi. Adalah resesi yang sekarang jadi kekhawatiran.

"Pelaku pasar sepertinya sudah menghitung berbagai skenario resesi. Pertanyaannya adalah, seberapa dalam resesi yang akan kita alami?" kata Peter Cardillo, Chief Market Economist di Spartan Capital Securites, seperti dikutip dari Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2TYQhx7

March 19, 2020 at 08:49AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bursa Asia Pagi Ini: Seoul -4%, Taipei -3%"

Post a Comment

Powered by Blogger.