Search

WHO Tetapkan Gawat Darurat Corona, Harga SUN Bisa Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar surat utang negara (SUN) diprediksi akan dibuka menguat pada perdagangan Jumat ini (31/1/2020) dan akan bervariasi hingga penutupan perdagangan hari ini setelah tekanan dari kekhawatiran terhadap virus corona Wuhan mereda.

Maximilianus Nico Demus, Associate Director Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas, dalam risetnya pagi ini (31/1/20) menilai redanya tekanan itu disebabkan oleh pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menetapkan status dalam keadaan darurat kesehatan global.

Status itu memberikan kesempatan kepada organisasi itu untuk memobilisasi dukungan keuangan dan politik untuk mengatasi wabah tersebut.


"Kami merekomendasikan wait and see hari ini dengan potensi jual dan beli apabila melewati rentang batas pergerakan bps point," ujar Nico dan tim dalam risetnya.

Dia juga menilai jika penangkal dari virus saluran pernafasan tersebut sudah muncul, maka pasar dapat bereaksi positif, baik di pasar saham maupun di pasar obligasi.

Kemarin, harga obligasi rupiah pemerintah menguat tipis dan cenderung flat setelah dalam 2 pekan terakhir sempat naik-turun dengan fluktuasi tinggi seiring dengan naik-turunnya pemberitaan tentang virus corona Wuhan.


Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield). Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan keuntungan yang didapat investor juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun, dan FR0083 bertenor 20 tahun. Seri acuan yang paling menguat adalah FR0081 yang bertenor 5 tahun dengan penurunan yield 2,5 basis poin (bps) menjadi 6%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.084,33 triliun SBN, atau 38,98% dari total beredar Rp 2.781 triliun berdasarkan data per 29 Januari. Angka itu menunjukkan kepemilikan investor asing masih keluar dari pasar SUN senilai Rp 7,69 triliun sejak akhir pekan lalu, sedangkan sejak awal bulan atau awal tahun masih surplus Rp 22,47 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 

[Gambas:Video CNBC]

(irv/irv)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2U87XXH

January 31, 2020 at 04:34PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "WHO Tetapkan Gawat Darurat Corona, Harga SUN Bisa Menguat"

Post a Comment

Powered by Blogger.