Search

Kejamnya Virus Corona Buat Harga Batu Bara Makin Terkapar

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara kontrak acuan ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Serangan virus corona di China saat ini jadi sentimen negatif yang membuat harga komoditas ini turun.

Kemarin (29/1/2020) harga batu bara kontrak acuan ICE Newcastle melemah 0,96% ke level US$ 66,9/ton. Harga batu bara terus tergerus sejak 14 Januari lalu. Terhitung sejak pertengahan Januari hingga kemarin, harga batu bara telah terkoreksi sebesar 13,3%.

Di samping aktivitas perdagangan yang belum menunjukkan perbaikan signifikan, meluasnya virus corona yang menyerang China dan negara di berbagai negara belahan dunia lain turut menjadi sentimen negatif untuk pasar batu bara.


Virus corona merupakan virus yang masih satu golongan dengan penyebab SARS. Dampak yang ditimbulkan oleh virus ini dapat berupa pneumonia hingga kegagalan sistem pernapasan.

Virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan awal tahun ini setelah lebih dari 50 orang dilaporkan mengidap pneumonia secara misterius. Usut punya usut, pasar grosir seafood di Wuhan menjadi tempat asal muasal virus tersebut.

Pasar tersebut tak hanya menjual makanan seafood. Namun juga menjual daging hewan liar lainnya seperti kelelawar. Penyakit akibat virus corona ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis).

Kasus kematian pertama dilaporkan pada 9 Januari lalu. Seorang pria berusia 61 tahun di Wuhan dinyatakan meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus ganas ini. Setelah kejadian tersebut, jumlah kasus yang dilaporkan tiap harinya bertambah, begitu juga dengan jumlah korban meninggal.

CNBC Internasional melaporkan, saat ini sudah ada 7.700 kasus dan korban meninggal dunia dilaporkan mencapai 170 orang. Virus ini tak hanya menyebar di China saja. Sekarang ada 18 negara yang sudah melaporkan temuan kasus ini.

Jumlah kasus masih sangat mungkin bertambah. Apalagi sekarang virus ini telah 'jalan-jala' ke negara lain. Virus ini telah menjangkiti lebih dari 16 negara. Infeksi virus penyebab pneumonia ini kini sudah masuk ke Timur Tengah. Terakhir, ada empat kasus orang terinfeksi virus corona di Uni Emirat Arab kemarin.

Mulai banyak ekonom dan analis yang memperhitungkan dampak dan kerugian dari peristiwa ini untuk China. Salah seorang analis dari Nomura bahkan meyakini dampak ekonomi virus corona ini akan lebih besat daripada SARS 17 tahun silam.

[Gambas:Video CNBC]

Saat SARS merebak pada 2002-2003, pertumbuhan ekonomi China sempat terpangkas 2 persen poin pada kuartal pertama ke kuartal kedua tahun 2003. "Berdasarkan asmsi kami, pertumbuhan PDB China untuk kuartal pertama 2020 akan di bawah 6% yang dicapai tahun 2019.." katanya.

Jika ekonomi China harus kembali tertekan maka ini bukan kabar baik untuk berbagai komoditas. Salah satunya batu bara. China merupakan salah satu konsumen batu bara terbesar di dunia. Kalau ekonomi China tertekan, maka bisa berakibat pada penurunan permintaan batu bara. Inilah yang menyebabkan harga batu bara terus terkoreksi. (twg/twg)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2U3pFvv

January 30, 2020 at 04:44PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kejamnya Virus Corona Buat Harga Batu Bara Makin Terkapar"

Post a Comment

Powered by Blogger.