Pada Rabu (29/1/2020), US$ 1 dihargai Rp 13.615 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,11% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kemarin, rupiah menutup perdagangan pasar spot dengan pelemahan 0,22%. Artinya, rupiah sudah melemah selama dua hari perdagangan beruntun. Dalam dua hari tersebut, depresiasi rupiah tercatat 0,48%.
Oleh karena itu, rupiah punya peluang untuk mengalami technical rebound. Rupiah yang sudah 'murah' akan kembali menarik di mata investor sehingga terjadi aksi borong.
Baca: Siap-siap, Ada Tanda Rupiah Mau Menguat Nih!
Selain itu, sepertinya kekhawatiran terhadap wabah virus Corona mulai berkurang. Ini terlihat di bursa saham New York di mana indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik 0,66%, S&P 500 melesat 1%, dan Nasdaq Composite melonjak 1,43%.
Sepertinya pelaku pasar sedikit lega karena pemerintah China berupaya sekuat tenaga untuk membendung penyebaran virus Corona. Presiden China Xi Jinping menegaskan Negeri Tirai Bambu akan mampu mengalahkan virus tersebut.
"Virus Corona adalah iblis, kita tidak bisa membiarkan iblis terus bersembunyi. China akan memperkuat kerja sama internasional dan menyambut baik partisipasi WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) untuk upaya pencegahan. China yakin bisa menang dalam pertempuran melawan virus ini," kata Xi dalam pidato yang disiarkan televisi pemerintah, seperti diberitakan Reuters.
WHO sudah mendapat restu dari Beijing untuk mengirim para ahlinya ke sana sesegera mungkin. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa pemahaman yang lebih dalam mengenai virus Corona akan mampu memberi peringatan kepada China dan negara-negara lain untuk melakukan pencegahan penularan lebih lanjut.
https://ift.tt/2t5mzfg
January 29, 2020 at 03:22PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Bangkit, Virus Corona Tak Lagi Bikin Kebat-kebit?"
Post a Comment