Jakarta, CNBC Indonesia - Pemegang saham emiten pengelola gerai ayam goreng franchise KFC milik Grup Salim, PT Fastfood Indonesia Tbk (FAST) menyetujui rencana perusahaan melakukan perubahan nilai nominal saham perseroan atau stock split dari semula Rp 100 menjadi Rp 50/ saham.
Hal itu tertuang dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Fastfood yang digelar di Jakarta, Selasa kemarin (28/1/2020). Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham FAST pada sesi I Rabu ini (29/1) stagnan di level Rp 2.500/saham dan year to date atau sejak awal Januari minus 1,96%.
Selain persetujuan stock split, pemegang saham juga menyetujui rencana perusahaan melakukan penawaran umum terbatas (PUT) sehubungan dengan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau right issue, persetujuan atas rencana perseroan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan pelaksanaan pengeluaran saham baru perseroan melalui PUT.
Perseroan menargetkan penjualan perusahaan akan mencapai Rp 8 triliun atau tumbuh 14,1% pada 2019 dari estimasi 2018.
Dalam dokumen paparan publik Fast Food di BEI, manajemen perusahaan mengungkapkan perseroan akan menggelar rights issue. Dana rights issue ini sebagian besar akan digunakan untuk membuka gerai baru dan sebagian lagi digunakan untuk merenovasi toko-toko perusahaan yang sudah berumur 5 tahun ke atas.
"Maka perseraan memproyeksikan penjualan tahun depan sebesar Rp 8 triliun dengan pertumbuhan sebesar 14,1%," kata manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip CNBC Indonesia.
"Penjualan SSG [same-store growth] per September 2019 sudah di atas 8%, sementara target kenaikan tahun depan rencananya 10%," tulis manajemen.
Guna mencapai target pertumbuhan penjualan, perseroan akan menambah 60-65 gerai hingga akhir tahun ini, sehingga penambahan gerai baru akan mencapai full year sale pada tahan depan.
"Perseroan juga akan merenovasi gerai-gerai lama yang sudah mencapai 5 tahun dan diyakini akan menarik penjualan dan transaksi yang lebih tinggi. Perseroan juga akan memiliki rencana untuk merilis beberapa produk baru," tulis FAST.
Di sisi lain, perseroan mengalokasikan belanja modal atau capex pada 2019 sebesar Rp 525 miliar, sementara hingga pertengahan Desember 2019, serapan capex telah mencapai Rp 400 miliar. Tahun 2020, perseroan menyiapkan capex Rp 550 miliar.
Sebelumnya, mengacu data situs BEI, FAST berencana melakukan rights issue sebanyak maksimal 350.000.000 saham.
Laporan keuangan FAST mencatat, perusahaan bergerak di bidang makanan dan restoran dengan brand franchise KFC. Perusahaan memulai usaha komersialnya sejak tahun 1979. Komisaris utama perusahaan yakni Anthoni Salim, sementara dirut dipimpin Ricardo Gelael.
Saham perusahaan per September 2019 dipegang PT Gelael Pratama 43,84%, sementara dari Grup Salim diwakili PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) 35,84%. Sementara saham pubik 20,32%.
Pendapatan FAST per September mencapai Rp 5,01 triliun, naik dari periode yang sama 2018 yakni Rp 4,44 triliun. Laba bersih dicatatkan naik menjadi Rp 175,69 miliar dari sebelumnya Rp 96,77 miliar.
(tas/hps)https://ift.tt/2GsZMxb
January 29, 2020 at 05:28PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sah! Emiten Ayam Goreng KFC Siap Stock Split dan Rights Issue"
Post a Comment