Pada pembukaan perdagangan di pasar spot, rupiah berada di level Rp 13.640/dolar AS, sama persis dengan posisi pada penutupan perdagangan kemarin, Kamis (30/1/2020).
Rupiah bergerak datar kala mayoritas mata uang negara-negara Asia lainnya berhasil menekuk dolar AS.
Rilis angka pertumbuhan ekonomi AS menjadi faktor yang memantik aksi jual atas dolar AS dan aksi beli atas mata uang negara-negara Asia. Kemarin, pembacaan awal atas angka pertumbuhan ekonomi AS periode kuartal IV-2019 diumumkan di level 2,1% (QoQ annualized), sesuai dengan konsensus yang dihimpun oleh Dow Jones.
Untuk keseluruhan tahun 2019, perekonomian AS hanya tumbuh 2,3%, menandai laju pertumbuhan terlemah dalam tiga tahun. Untuk diketahui, pada tahun 2017 perekonomian AS tumbuh sebesar 2,4%, disusul pertumbuhan sebesar 2,9% pada tahun 2018.
Laju pertumbuhan tersebut juga berada di bawah target yang dipatok oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Pasca resmi memangkas tingkat pajak korporasi dan individu pada tahun 2017, Gedung Putih memproyeksikan pertumbuhan ekonomi untuk setidaknya berada di level 3%.
Kedepannya, laju perekonomian AS bisa semakin tertekan. Pasalnya, The Federal Reserve (The Fed) selaku bank sentral AS baru saja memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga acuan di rentang 1,5%-1,75%.
Di sepanjang tahun 2019, The Fed memangkas tingkat suku bunga acuan sebanyak tiga kali, masing-masing sebesar 25 bps, yakni pada bulan Juli, September, dan Oktober. Jika ditotal, federal funds rate sudah dipangkas sebesar 75 bps oleh Jerome Powell (Gubernur The Fed) dan koleganya di bank sentral.
Perang dagang AS-China, perlambatan ekonomi global, dan inflasi yang rendah menjadi faktor yang membuat The Fed memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 75 bps tersebut.
Jika tingkat suku bunga acuan kembali dipangkas, bank akan semakin terdorong untuk menurunkan tingkat suku bunga kredit sehingga memacu dunia usaha untuk melakukan ekspansi. Selain itu, masyarakat juga akan semakin terdorong untuk meningkatkan konsumsinya. Pada akhirnya, roda perekonomian akan berputar lebih kencang.
Absennya pemangkasan tingkat suku bunga acuan oleh The Fed lantas berpotensi untuk semakin menekan laju perekonomian AS.
Seiring dengan prospek perekonomian AS yang bisa dibilang tidaklah cerah, pelaku pasar melego dolar AS selaku mata uangnya.
Sayang, rupiah justru gagal memanfaatkan peluang untuk mencetak apresiasi melawan greenback.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank)https://ift.tt/2uJpcUH
January 31, 2020 at 03:41PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mata Uang Negara Asia Tekuk Dolar AS, Rupiah Datar Saja"
Post a Comment