Kinerja intermediasi industri jasa keuangan tetap tumbuh baik dengan tingkat permodalan yang memadai, serta likuiditas dan profil risiko yang terjaga.
Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardhana mengatakan, kinerja positif industri jasa keuangan tak lepas dari peran OJK selaku regulator industri keuangan. Jika dilihat secara keseluruhan, Wisnu menilai kinerja industri perbankan Indonesia, khususnya memang masih berkinerja positif terlebih kalau dibandingkan dengan negara-negara lain.
"Hal ini tentu tidak lepas dari fungsi pengawasan dari OJK yang telah memperkuat penerapan manajemen risiko serta mendorong peningkatan daya saing, melalui berbagai kebijakan yang diterbitkan," ujarnya di Jakarta, Sabtu (1/2/2020).
Di tengah tekanan perekonomian global, kredit perbankan 2019 masih mampu tumbuh di 6,08% (YoY) ditopang oleh sektor konstruksi yang tumbuh 14,6% (yoy) dan rumah tangga 14,6% (yoy).
Sejalan dengan itu, kredit investasi juga meningkat 13,2% (yoy) yang menunjukkan potensi pertumbuhan sektor riil ke depan. Pertumbuhan kredit ini diikuti dengan profil risiko kredit yang terjaga.
Sementara Net Interest Margin (NIM) tercatat turun menjadi 4,9% dari 5,1% di 2018 dan rata-rata suku bunga kredit turun dari 10,8% di akhir 2018 menjadi 10,5% di akhir 2019.
"Pengawasan yang telah berjalan dengan semakin baik perlu diperkuat oleh komunikasi yang efektif dengan mitra yang tengah diawasi, agar dapat bersama-sama membangun industri perbankan/sektor keuangan yang memiliki daya saing setingkat global," ungkap Wisnu.
https://ift.tt/2RO8L2l
February 01, 2020 at 03:37PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ekonomi Global Melambat, Cek Fakta Industri Keuangan RI"
Post a Comment