Dihantam Covid-19, Bos Garuda: Kami Coba Bertahan Hidup!

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri penerbangan tergoncang akibat dampak penyebaran virus corona (Covid-19). Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, buka-bukaan mengenai dampak tersebut. Garuda mencoba bertahan hidup di tengah banyak maskapai menghentikan operasi sementara.

"Seperti juga diperkirakan atau juga kita bisa lihat, dampak paling besar dari Covid-19 ini adalah sebenarnya terjadi di industri penerbangan dan pariwisata," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (7/4/20).

Kondisi ini, menurutnya tentu saja ikut mempengaruhi kinerja Garuda Indonesia. Semua itu tidak lepas dari adanya beragam pembatasan mobilitas manusia.

"Jadi tidak ternafikkan bahwa kita di Garuda maupun teman-teman yang lain kena imbas sangat besar karena filosofi utama industri penerbangan adalah mobilitas," tandasnya.

Dikatakan, ketika Covid-19 ini merebak, ada saran banyak orang terutama bagi kesehatan, untuk mengurangi pergerakan mobilisasi. Sejalan dengan itu, gerakan stay at home juga masif digencarkan pemerintah.

"Tentu saja memberikan dampak secara langsung terhadap jumlah penumpang di maskapai seluruh dunia, khususnya termasuk juga di Garuda," bebernya.

Dengan begitu, ia mengaku tidak heran jika juga di Indonesia dan seluruh dunia satu per satu mulai mengumumkan penutupan rute. Kendati demikian, penutupan rute belum diambil Garuda kecuali pada rute yang memang dilarang diterbangi seperti ke China dan Arab Saudi.

Sederet persoalan ini diyakini pula akan berdampak pada kinerja keuangan Garuda Indonesia. Hasil positif di akhir 2019 lalu, diprediksi sulit diulang pada tahun 2020 ini.

"Itu sangat terasa sekali buat kami di Garuda. Dan yang tadinya di akhir tahun kita membukukan keuntungan, kita melihat tahun ini mungkin dalam sejarah industri penerbangan menjadi tahun yang sangat menantang buat perusahaan seperti Garuda ini untuk mencoba bertahan hidup," katanya.

[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)

Let's block ads! (Why?)