Search

Inflasi April Diramal Rendah, Tanda Daya Beli Turun?

April biasanya menjadi salah satu momentum inflasi rendah di Indonesia. Tidak terkecuali tahun ini, sepertinya inflasi domestik bakal 'jinak'.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data inflasi April 2020 pada awal pekan depan. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi bulan lalu akan berada di 0,185% secara bulanan (month-on-month/MoM). Sementara inflasi tahunan (year-on-year/YoY) diperkirakan 2,77% dan inflasi inti di 2,91% YoY.

Institusi

Inflasi MoM (%)

Inflasi YoY (%)

Inflasi Inti YoY (%)

Maybank Indonesia

0.15

2.75

2.86

CIMB Niaga

0.22

2.87

-

BCA

0.32

2.93

3.02

ING

-

2.79

-

Citi

0.23

2.83

2.91

Danareksa Research Institute

0.16

2.76

-

Bank Mandiri

0.16

2.76

-

Bank Danamon

-

2.75

2.94

BTN

0.2

2.8

3

Barclays

-

2.64

2.62

Bank Permata

0.17

2.77

2.86

MEDIAN

0.185

2.77

2.91


Secara bulanan, laju inflasi sedikit terakselerasi dibandingkan Maret. Namun kalau melihat tahunan, ada perlambatan di mana inflasi kian menjauhi level 2%.

Maret-April adalah periode tekanan inflasi di Indonesia mencapai titik minimal. Sebab, periode ini adalah masa panen raya beras. Ketika panen raya, harga beras akan bergerak turun karena tingginya pasokan.

Harga beras akan sangat mempengaruhi inflasi karena bobot komoditas ini adalah yang paling berat di keranjang Indeks Harga Konsumen (IHK) yaitu sekira 3,8%. Perubahan harga beras, walau tipis, bisa menentukan arah inflasi secara keseluruhan.


Sepanjang April, harga beras boleh dibilang stabil. Pada awal April, harga rata-rata nasional untuk beras kualitas medium (yang paling banyak dikonsumsi rakyat Indonesia) adalah Rp 12.000/kg. Pada 30 April, harga masih berada di titik tersebut.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi April adalah 0,18% MoM atau 2,78% YoY. Meski harga beras stabil, Survei Pemantauan Harga (SPH) bank sentral menunjukkan ada kenaikan harga sejumlah komoditas pangan seperti bawang merah (0,12%), emas perhiasan (0,09%), jeruk (0,05%), dan gula pasir (0,02%). 

"Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang deflasi yaitu cabai merah (-0,11%) dan daging ayam ras (-0,08%). Hal ini menunjukkan komitmen dari pemerintah untuk menjaga pasokan bahan-bahan kebutuhan pokok dapat terpenuhi secara baik," sebut keterangan tertulis BI.



Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2WcaU97

May 01, 2020 at 07:09AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Inflasi April Diramal Rendah, Tanda Daya Beli Turun?"

Post a Comment

Powered by Blogger.