Search

Valuasi IHSG Terendah 10 Tahun, Saatnya Belanja Saham?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona (Covid-19) menjadikan kondisi perekonomian Tanah Air dan global semakin tidak menentu dan memicu kepanikan sektor finansial di seluruh dunia.

Kepanikan global telah membuat indeks bursa saham global, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHGS) berfluktuasi tajam dan cenderung ke bawah alias minus. Kondisi ini pun menyebabkan para investor mulai panik dan cenderung mengejar aset-aset yang aman atau sering disebut safe haven.

Meski demikian, Chief economist and Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesa, Katarina setiawan menegaskan masih ada kabar baik seiring dengan sejumlah stimulus fiskal yang diberikan oleh seluruh bank sentral di berbagai negara guna menahan gempuran dampak Covid-19.


Sejumlah stimulus itu mulai memberikan angin segar dan dinilai berpotensi membalikkan arah indeks saham, termasuk IHSG.
"IHSG secara total sudah naik sekitar 15 persen, pasar [harga] obligasi juga naik hampir 3 persen, rupiah membaik sekitar 7 persen, jadi itu rekap [rekapitulisasi] apa yang terjadi di pasar finansial, baik global maupun dalam negeri dari awal tahun sampe sekarang," ujar Katarina dalam dialog Closing Bell, CNBC Indonesia, Jumat (24/04/2020).
Ia juga menjelaskan, saat ini valuasi pasar saham Tanah Air sudah cukup menarik bagi para investor. Namun pandemi Covid -19 tetap menjadi faktor kunci bagi pasar finansial apakah bisa pulih dengan cepat atau tidak.

Pengendalian Covid -19 disebut sebagai katalis untuk memicu titik balik dari IHSG dan juga pasar obligasi saat ini yang tercermin dari harga obligasi yang naik dan imbal hasil (yield) menurun.

Apakah saat ini menjadi momen yang tepat untuk masuk ke pasar saham?

"Pasar saham maupun obligasi walaupun keduanya sangat menarik valuasinya, misalnya IHSG itu valuasinya sudah berada di level 4 standar deviasi, di bawah rata rata valuasi IHSG selama 10 tahun terakhir, sedangkan untuk obligasi spread [selisih] antara yield [imbal hasil] US Treasury [obligasi AS] dengan obligasi pemerintah [tenor] 10 tahun itu spread-nya sudah sangat lebar," tegasnya.

"Tapi kuncinya adalah pandemi ini mereda atau tidak," ujar Katarina.

Ia juga menjelaskan, kondisi ekonomi sekarang cukup berat. Pertumbuhan ekonomi yang diprediksi hanya mencapai 1,1% di kuartal kedua dan 1,3 persen di kuartal III-2020. Kondisi tersebut akan membuat sektor finansial masih akan bergejolak dan dipenuhi ketidakpastian. Oleh karena itu lagi-lagi yang menjadi kunci adalah terkendalinya pandemi Covid-9.

Mengacu data BEI, pekan ini nasib baik memang ternyata belum juga menghampiri bursa saham dalam negeri. Berbagai sentimen negatif yang ada membuat pasar modal Tanah Air dijauhi investor asing dan membuat IHSG terpuruk.


Sepekan ini, IHSG terkoreksi 2,99% (week on week/wow). Indeks saham RI harus mengakui kekalahannya dengan indeks saham lainnya di kawasan Asia.

Mengacu data Tim Riset CNBC Indonesia, pada periode 20-24 April 2020, investor asing membukukan aksi jual bersih sebesar Rp 2,67 triliun di seluruh pasar. Dengan begitu net sell asing di sepanjang tahun ini mencapai Rp 17,54 triliun.

[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2VWYZM5

April 26, 2020 at 11:34AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Valuasi IHSG Terendah 10 Tahun, Saatnya Belanja Saham?"

Post a Comment

Powered by Blogger.