Search

Tewas 14 dari 14 Ribu Kasus Corona, Apa Rahasia Singapura?

Jakarta, CNBC Indonesia- Kasus corona di Singapura kini tembus 14 ribu, tertinggi di Asia Tenggara. Namun negeri berpenduduk 5,7 juta jiwa dinilai cukup sukses menekan angka kematian dibanding negera-negara tetangganya. Apa rahasianya?

Angka kematian di Singapura sampai berita ini ditulis adalah 14 orang, jumlah ini bahkan jauh lebih kecil dibanding Indonesia yang positif 9096 kasus dengan angka kematian tembus 765 orang.

Singapura, bahkan ada di peringkat kasus tertinggi ketiga di Asia usai China dan India. Jumlah kasus mereka naik hingga 13 kali lipat sejak awal April, namun konsisten menekan angka kematian.


Mengutip SCMP, salah satu kunci sukses negari singa dan diakui oleh WHO adalah optimalisasi fasilitas layanan kesehatannya untuk menyelamatkan jiwa penduduk mereka.

Secara statistik, angka kematian di Singapura adalah 0,85 kematian per 1000 kasus. Sementara malaysia adalah 17 kematian per 1000 kasus, dan Indonesia paling tinggi yakni 84 kematian per 1000 kasus.

Rata-rata statistik dunia adalah 70 kematian per 1000 kasus, sampai saat ini Belgia masih memegang rekor rasio kematian tertinggi yakni 153 per 1000 kasus dan China serta AS adalah 53 kematian per 1000 kasus.

Dibandingkan Jepang dan Mexico yang memiliki kasus hampir sama misalnya, Singapura juga jelas lebih sukses. Jepang mencatat 372 kematian, sementara Mexico 1305 kematian.

SCMP merangkum faktor-faktor yang membuat Singapura sukses menekan angka kematian. Menurutnya dipengaruhi oleh beberapa kombinasi.

Pertama, kasus baru di Singapura lebih banyak menginfeksi penduduk muda, seperti para pekerja migran di asrama mereka. Sementara penduduk yang rentan dan berusia lanjut, sangat-sangat mendengarkan instruksi pemerintah mereka untuk tetap berada di rumah.

Pemerintah Singapura menyebut rata-rata kasus memang diderita oleh mereka yang masih muda dengan gejala ringan bahkan tak ada gejala sama sekali.

Menurut pakar penyakit menular Leong Hoe Nam, inilah yang membuat Singapura bisa menekan rasio kematian mereka.

Para pekerja migran di Singapur emncapai 323 ribu orang dan tinggal di kawasan padat. Di awal April, hanya terdapat 19 kasus di asrama pekerja ini namun pada 26 April meroket jadi 11.419 kasus.

Karena para pekerja ini hanya memiliki gejala ringan, mereka pun diisolasi di lokasi tersebut ketimbang di rumah sakit. Namun disediakan fasilitas untuk tempat tidur dan penanganan lebih lanjut untuk kasus yang parah.

"Sementara penduduk yang tua sudah sejak awal berada di rumah," ujar Leong.

PM Singapura Lee Hsien Liong pun gencar kampanyekan gerakan ini, dan menekankan agar orang-orang tua tetap berada di rumah. Pesan ini pun ditaati oleh warganya sejak awal Maret lalu. Bahkan mereka yang biasanya keluar untuk olahraga tidak keluar rumah lagi.

President of the Asia Pacific Society of Clinical Microbiology and Infection Paul Tambyoh mengatakan akan jadi masalah jika terdapat kasus di panti-panti jompo atau penduduk usia lanjut karena mereka membutuhkan tindakan medis yang lebih kompleks dan serius.

Sebanyak 5 panti di Singapura tertacat hanya memiliki 20 kasus, termasuk perawat dan penghuni. "Kami sangat beruntung karena proporsi orang usia lanjut kami lebih sedikit dibanding Italia dan Singapura," ujar Tambyah.

Kunci lainnya, ungkap Leong, adalah Singapura memastikan fasilitas dan alat-alat untuk merawat pasien yang memiliki gejala parah sangat cukup. Sementara untuk kasus ringan bisa dilayani oleh fasilitas kesehatan di komunitas penduduk seperti puskesmas, sehingga tidak membuat rumah sakit kewalahan.

Tim medis Singapura juga mempelajari kiat-kiat tertentu untuk memanfaatkan ketersediaan layanan pengobatan, seperti pasien berbaring dengan perut tengkurap lebih butuh sedikit oksien ketimbang tidur biasa.

"Kami belajar dari pengalaman dan kami bisa memperbaikinya," ujar Leong.

Sementara, Singapura juga meminta rumah sakit menunda operasi-operasi berat yang bisa ditunda ke pasien mereka karena mengutamakan peralatan medis untuk pasien corona dengan gejala parah dan membutuhkan ventilator serta alat bantu lainnya.

[Gambas:Video CNBC]

(gus/gus)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2yTZP4j

April 28, 2020 at 11:27AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tewas 14 dari 14 Ribu Kasus Corona, Apa Rahasia Singapura?"

Post a Comment

Powered by Blogger.