Langkah PHK massal dilakukan oleh Shyang Yao Fung yang memproduksi brand sepatu kenamaan seperti Adidas dan Nike, terhadap 2.500 karyawannya. Keputusan itu dituangkan secara resmi melalui surat yang disampaikan kepada sejumlah serikat buruh bernomor SYF20-002 tertanggal 28 April 2020.
"Isinya [surat] sama dengan yang disampaikan lewat video yang viral. Kalau Videonya sudah saya konfirmasi valid," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri kepada CNBC Indonesia, Rabu (29/4).
Firman menggarisbawahi langkah PHK yang dilakukan bukan disebabkan faktor krisis akibat pandemi Covid-19, tapi murni karena strategi perusahaan yang sudah direncanakan sejak lama.
"Dalam rangka untuk pengembangan daya saing industri, kemudian mereka relokasi [pabrik]. Mereka mulai develop [mengembangkan] di Brebes [Jawa Tengah]," kata Firman.
"Tentu nggak semua. Rata-rata pabrik di Jateng untuk perluasan, mereka investasi baru, PT baru, di sana sebagian manajemen diambil dari Banten. Sebagian dari Banten diambil, misalnya untuk Spv [supervisor]. Standar pabrik kan nggak mau totally baru," ungkap Firman.
Menurutnya rencana perusahaan untuk pindah sudah ada sejak tahun lalu. Namun, baru dieksekusi pada pertengahan tahun ini. Alasan pemindahan sendiri untuk mengembangkan perusahaan dalam kapasitas produksi. Sehingga, produk yang dihasilkan diproyeksikan lebih banyak. Begitu pun dengan tenaga kerja.
"Yang saya dengar di Banten menyerap sekitar 2.500 pekerja. Di Brebes jauh lebih besar proyeksinya," ujar Firman.
https://ift.tt/3f5Mtmh
May 01, 2020 at 09:00AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Heboh PHK Massal Pabrik Sepatu di Tangerang"
Post a Comment