Search

Harga Batu Bara Naik Hampir 2%, tapi Jangan Berharap Banyak

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan kemarin, harga batu bara kontrak berjangka termal Newcastle ditutup naik setelah anjlok signifikan menyentuh level terendah sejak Mei 2016.

Selasa (28/4/2020), harga batu bara kontrak naik 1,87% ke level US$ 51,85/tpn setelah sebelumnya anjlok mengekor kejatuhan harga minyak di US$ 50,9/ton. Walau naik, harga batu bara saat ini masih berada di level terendahnya sejak 25 Mei 2016.


Walau tak anjlok signifikan seperti minyak dan gas, harga batu bara tetap saja goyah akibat pandemi COVID-19 yang merebak di berbagai penjuru dunia saat ini. Lockdown di berbagai negara konsumen batu bara di Asia membuat permintaan menjadi lesu.

Belum lagi ada potensi bahwa China dan India sebagai konsumen batu bara terbesar di dunia akan beralih menggunakan pasokan domestik ketimbang mengimpor batu bara dari luar. Tentu tindakan ini akan membuat pasar batu bara lintas laut di kawasan Asia Pasifik menjadi semakin lesu.

Memang saat ini China masih mengimpor batu bara dalam volume yang lebih banyak dibanding periode sebelumnya. Mengacu pada data Refinitiv, impor batu bara lintas laut China diperkirakan mencapai 25,1 juta ton.

Angka ini lebih tinggi dari periode bulan sebelumnya sebesar 23,5 juta ton dan 21,2 juta ton pada April tahun lalu. Namun impor batu bara jor-joran China ini dinilai tak akan berlangsung lama mengingat harga batu bara lokalnya juga telah ambles.

Di sisi lain di bumi belahan barat, Inggris melaporkan sudah lebih dari 18 hari tidak menggunakan batu bara untuk pembangkit listriknya. Penyebabnya ada dua yaitu perubahan cuaca yang lebih mendukung penggunaan sumber energi alternatif dan kebijakan lockdown untuk menekan penyebaran wabah COVID-19.

"Lockdown nasional yang dilakukan sejak akhir Maret untuk mencoba mengatasi pandemi COVID-19 telah memicu terjadinya penurunan signifikan dalam permintaan di seluruh negeri, dengan peningkatan konsumsi dalam negeri yang tak sebanding dengan penurunan permintaan industri," National Grid ESO mengatakan dalam sebuah pernyataan sebagaimana diwartakan CNBC International.

[Gambas:Video CNBC]

Sebagai sumber energi, popularitas batu bara di Inggris mulai memudar. Menurut pemerintah Inggris, ketergantungan pada batu bara untuk listrik telah turun dari 70% pada tahun 1990 menjadi di bawah 3% hari ini.

Pihak berwenang bertujuan untuk menghapus batu bara dari sistem energi Inggris pada tahun 2025 dan baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan berkonsultasi mengenai percepatan tenggat waktu itu hingga 1 Oktober 2024.

Bagaimanapun juga murahnya harga batu bara pun dinilai tak mampu mendongkrak permintaan lantaran dinamika pasar berubah. Ini semua pemicunya satu. Pandemi COVID-19.

TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2xZnGji

April 29, 2020 at 11:12AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Harga Batu Bara Naik Hampir 2%, tapi Jangan Berharap Banyak"

Post a Comment

Powered by Blogger.