Search

DBS: Ekonomi Singapura Bisa Minus 7,8%, Resesi di Depan Mata

Jakarta, CNBC Indonesia - DBS Group Research memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Singapura tahun ini secara signifikan menjadi -5,7%, dari proyeksi sebelumnya -2,8% seiring dengan dampak pandemi virus corona (Covid-19) yang mendera Negeri Merlion ini. Bahkan skenario terburuk, ekonomi Singapura bisa terkontraksi hingga minus 7,8%.

Irvin Seah
, ekonom DBS Group Research, mengungkapkan dari sisi kurva, terjadi perbedaan dari proyeksi sebelumnya yakni terbentuknya kurva U sehingga menandakan koreksi lebih dalam. Dengan demikian, durasi kontraksi ekonomi Singapura diprediksi akan berlarut-larut ke depan.

"Pertumbuhan PDB tahunan bisa turun di bawah -7% dalam dua kuartal mendatang, dan kemungkinan akan tetap berada di wilayah negatif hingga kuartal 2-2021. Ini akan menjadi tahun paling gelap bagi perekonomian Singapura sejak negeri ini merdeka [9 Agustus 1965]," tulisnya dalam riset yang dipublikasikan, Senin ini (27/4/2020).
Lebih penting lagi, tulisnya, seandainya Singapura gagal menahan penyebaran virus corona, bahkan setelah dilakukan perpanjangan lockdown (penguncian wilayah), dan ancaman gelombang kedua infeksi corona di seluruh dunia, pertumbuhan ekonomi dapat terjun lebih dalam lagi ke zona merah.


"Dalam skenario risiko seperti itu, pertumbuhan PDB tahun 2020 berpotensi turun hingga -7,8%," kata DBS.


DBS mencatat, pemerintah Singapura telah mengumumkan perpanjangan periode pemutus rantai penyebaran Covid-19 atau lockdown dalam 4 minggu hingga 1 Juni 2020, serta menerapkan langkah-langkah yang lebih ketat dalam menurunkan jumlah transmisi secara lokal.

Singapura kini memiliki jumlah kasus Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara, dan tertinggi kelima di Asia, di belakang China, India, Jepang, dan Korea Selatan.

Implementasi lockdown pada awal April, hingga perpanjangan pada 1 Juni mendatang, meskipun perlu untuk mengatasi wabah, akan tetapi memiliki dampak signifikan bagi banyak industri yang berorientasi lokal (misalnya konstruksi, ritel, makanan dan minuman, dan jasa).

"Langkah-langkah bantuan dalam Paket Solidaritas akan membantu, tetapi beberapa sektor bisnis dengan kondisi keuangan yang lebih lemah mungkin tidak selamat dari krisis ini," tegas DBS.


"Ini menyiratkan akan lebih banyak perusahaan setop, bangkrut, dan PHK. Ini semakin diperburuk dengan kondisi ekonomi global yang memburuk dengan cepat. Meskipun ada tanda-tanda pemulihan yang muncul di China, masih jauh sebelum ekonomi global, perjalanan dan kegiatan bisnis dunia kembali normal," tulis DBS.

Pemerintah Singapura sudah meluncurkan tiga paket stimulus terpisah yakni Stimulus Persatuan senilai SG$ 6,4 miliar, Stimulus Ketahanan  SG$ 48,4 miliar, dan Stimulus Solidaritas senilai SG$ 8,9 miliar dan melonggarkan kebijakan moneter secara agresif dalam upaya untuk melindungi perekonomian dari dampak pandemi Covid-19.

"Secara kumulatif, total respons [stimulus] fiskal terhadap pandemi ini telah mencapai SG$ 68,8 miliar atau sekitar 13,8% dari PDB Singapura. Tanpa langkah-langkah ini, rasa sakit yang dialami ekonomi Singapura bisa menjadi lebih akut," tulis DBS.

DBS juga memproyeksikan sejumlah perusahaan juga akan setop seiring dengan potensi ekonomi yang mengarah ke resesi terdalam yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Perusahaan mungkin harus mengurangi jumlah pegawai guna memangkas biaya tenaga kerja agar sejalan dengan pendapatan yang turun tajam.

"Selain itu, jumlah perusahaan dengan kondisi keuangan yang lebih lemah juga berpotensi bertambah. PHK total berpotensi bertambah menjadi 45.600, berdasarkan estimasi kami yang telah direvisi. Ini akan mendorong tingkat pengangguran penduduk menjadi 4,2% pada akhir tahun, dari 3,2% pada 4Q19, sementara tingkat pengangguran keseluruhan bisa naik menjadi 3,6%, dari 2,3% sebelumnya."

"Ekonomi Singapura bisa tenggelam ke dalam resesi yang dalam dan berlarut-larut. Banyak perusahaan mungkin bangkrut, dan lebih banyak PHK terjadi."

[Gambas:Video CNBC]

(tas/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/35acI6I

April 27, 2020 at 09:56AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "DBS: Ekonomi Singapura Bisa Minus 7,8%, Resesi di Depan Mata"

Post a Comment

Powered by Blogger.