"Jumlah kasus sembuh dan dinyatakan boleh pulang 31 orang, dan meninggal 58 orang," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanggulangan COVID-19 Achmad Yurianto, saat konferensi pers.
Ia mengatakan jumlah kasus bertambah dari tes polymerase chain reaction (PCR), bukan rapid test. PCR adalah alat yang digunakan dengan mengambil sampel DNA sedangkan rapid test dengan specimen darah.
Sementara itu dari jumlah provinsi, ada 24 provinsi yang terpapar corona. Terbanyak adalah DKI Jakarta dengan 463 kasus.
Foto: Infografis/Indonesia Darurat Corona (per 25 Maret 2020)/Arie Pratama
|
"Kami berharap masyarakat memahami betul penyakit ini, sehingga tidak perlu ada kepanikan," ujar Yuri lagi.
"Jika ada gejala-gejala influenza, mereka dapat mengakses ... konsultasikan dengan petugas kesehatan terdekat. Mulai dari puskesmas, rumah sakit ... Nanti petugas yang menetukan. Tidak perlu menebak-nebak sendiri."
Menurut data Worldometer per Kamis pukul 6:00 WIB ada 468,011 kasus secara global dari sehari sebelumnya 424.114. Angka pasien meninggal sebanyak menjadi 21.180 dari sebelumnya 18.931 dan pasien sembuh menjadi 113.809 dari 109.190.
Lima negara dengan kasus terbanyak adalah China (81.218), Italia (74.386), AS (65.652), Spanyol (49.515) dan Jerman (37.323). Di ASEAN, kasus terbanyak ada di Malaysia (1.796), Thailand (934), dan RI.
(sef/sef)
https://ift.tt/2y71zXD
March 26, 2020 at 06:59AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Update Corona RI 25 Maret, 790 Kasus dan Peta Penyebarannya"
Post a Comment