Pada pukul 09:20 WIB, kurs riyal menguat 0,37% ke Rp 3.836/SAR di pasar spot, melansir data Refintiv. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 31 Mei 2019. Sepanjang pekan lalu, riyal bahkan melesat 4,14% di saat Arab Saudi menghentikan sementara ibadah umroh untuk mencegah wabah virus corona masuk ke negara kerajaan tersebut.
Wabah virus corona menjadi penggerak utama perdagangan mata uang pada pekan lalu. Rupiah dibuat babak belur akibat memburuknya sentimen pelaku pasar pasca pesatnya penyebaran virus corona di luar China.
Lonjakan kasus virus corona terjadi di Korea Selatan (Korsel), Italia, dan Iran. Berdasarkan data dari Johns Hopkins CSSE jumlah kasus virus corona di Korsel kini mencapai 4.212 kasus, dengan 17 orang meninggal dunia, di Italia ada 1.694 kasus dengan 34 orang meninggal dunia, dan Iran 978 kasus dengan 54 orang meninggal dunia.
Jumlah korban meninggal di Iran kini menjadi yang terbanyak kedua setelah China yang merupakan pusat wabah virus corona.
Penyebaran pesat tersebut membuat pemerintah Arab Saudi sejak Kamis (27/2/2020) pekan lalu harus menangguhkan sementara semua perjalanan umroh, termasuk kunjungan ke Masjid Nabawi di Madinah guna mencegah masuknya virus tersebut ke dalam negeri.
Arab Saudi juga menangguhkan izin masuk ke Arab Saudi bagi wisatawan yang berasal dari negara-negara dengan kasus corona. Selain itu pemerintah Arab Saudi juga meminta warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke negara di mana virus corona menyebar.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi Mohammed Abdelali mengatakan sebanyak 2.200 ranjang karantina dipersiapkan di 25 rumah sakit untuk mengantisipasi masuknya wabah virus corona, sebagaimana dilansir Reuters. Sampai saat ini belum ada laporan kasus corona di Arab Saudi.
Meski pendapatan devisa Arab Saudi terancam merosot akibat kebijakan tersebut, nyatanya kurs riyal malah terus menguat melawan rupiah. Hingga hari ini, riyal sudah menguat 10 hari beruntun dengan total 5,3%, dan sejak awal tahun atau secara year-to-date menguat 3,66%. Padahal di bulan Januari lalu, riyal anjlok lebih dari 2% melawan rupiah dan mencapai level terlemah 2 tahun Rp 3.616/SAR.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
https://ift.tt/2VBwrtd
March 02, 2020 at 09:54AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Umroh Disetop Dulu, Kurs Riyal di Level Tertinggi 10 Bulan"
Post a Comment