Search

Uji Coba Vaksin Corona Mulai, China Harap Produksi Massal

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah berhasil menekan angka terjangkit hingga 0 kasus atas pandemi corona, China membawa kabar baik lain. Negara tirai bambu itu dikabarkan sudah memulai percobaan klinis penggunaan vaksin COVID-19 dan bakal segera memasarkannya secara massal.

Administrasi Produk Medis Nasional telah menyetujui tes untuk vaksin COVID-19 pertama di negara itu pada Selasa (17/3/2020) lalu. Vaksin tersebut nantinya dikembangkan oleh para peneliti di Akademi Ilmu Kedokteran Militer di Wuhan, sebagaimana dilaporkan New York Post.


"Kami adalah komunitas masa depan bersama bagi umat manusia, dan vaksin adalah salah satu senjata ilmiah dan teknologi paling kuat untuk mengakhiri epidemi virus corona baru," kata Chen Wei, pakar terkemuka yang memimpin tim Institut Bioteknologi di Akademi Ilmu Kedokteran Militer China.

Mereka mulai melakukan penelitian untuk menemukan vaksin COVID-19 sejak tiba di Wuhan pada 26 Januari lalu dan kini telah siap untuk memproduksi vaksin dalam skala besar.

"Sesuai dengan standar internasional dan hukum dan peraturan domestik, kami telah membuat persiapan awal untuk keselamatan, efektivitas, kualitas yang terkendali, dan produksi massal," kata Chen.

Dalam The Washington Post, media pemerintah China, juga baru-baru ini memuat foto-foto Chen, dalam seragam dan masker bedah. Ia pun menerima suntikan di lengan kirinya.

Dengan ini, China mengharapkan ini akan benar-benar menjadi vaksin pertama melawan corona. Bukan hanya Chen, tujuh perwira lain juga dilaporkan menerima tusukan.

"Virus ini kejam, tetapi kami percaya pada keajaiban. Epidemi adalah situasi militer, dan daerah epidemi adalah medan perang," katanya.

Sementara itu, Pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus juga membenarkan berita ini pada Rabu (18/3/2020). Menurutnya, "uji coba dimulai hanya 60 hari setelah urutan genetik virus dibagi oleh China."

Namun demikian, para pejabat kesehatan mengatakan akan membutuhkan setidaknya 12 hingga 18 bulan bagi vaksin untuk bisa tersedia untuk penggunaan umum.

Sembari menunggu vaksin, Tedros memuji tindakan sigap banyak negara yang mulai memberlakukan pembatasan fisik (physical distancing) atau membatasi jarak antara satu dengan lainnya. Juga membatalkan acara olahraga, konser, dan pertemuan besar lainnya.

Itu dikarenakan menurutnya langkah-langkah tersebut akan mampu membatasi penyebaran wabah. Langkah itu juga akan mampu mengurangi beban pada sistem kesehatan dan membantu membuat epidemi terbendung, sehingga tindakan yang sesuai target dan terfokus bisa dilakukan.

Lebih lanjut, Tedros juga mengatakan bahwa WHO terus merekomendasikan negara-negara untuk melakukan isolasi, pengujian dan merawat setiap kasus yang dicurigai. Selain itu, melacak setiap orang yang memiliki kontak dengan penderita juga harus tetap dilakukan.

Per Jumat (20/3/2020), sudah ada 244.919 kasus terjangkit corona di seluruh dunia dengan kematian mencapai 10.031 kasus, dan 87.408 kasus berhasil sembuh, mengutip data dari Worldometers.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/3a7bJWl

March 20, 2020 at 08:48AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Uji Coba Vaksin Corona Mulai, China Harap Produksi Massal"

Post a Comment

Powered by Blogger.