Search

Rupiah Loyo, Kurs Dolar Singapura Kuat di kisaran Rp 10.600

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura kembali menguat melawan rupiah pada perdagangan Kamis (19/3/2020) setelah melemah Rabu kemarin. 

Pada pukul 10:52 WIB, SG$ 1 dibanderol Rp 10.617,76, dolar Singapura menguat 0,81% di pasar spot melansir data Refinitiv. Rabu kemarin, dolar Singapura sempat menguat ke 0,52% ke Rp 10.661,48, tetapi berbalik melemah 0,97%. Dalam tiga hari terakhir, kurs dolar Singapura "bermain-main" di kisaran Rp 10.600/SG$ yang merupakan level tertinggi sejak Desember 2018.

Sementara melawan dolar AS, rupiah melemah 1,3% ke Rp 15.400/US$, yang merupakan level terlemah sejak krisis 1998. 

Pandemi virus corona (COVID-19) yang terus menyebar membuat aksi jual terjadi di pasar keuangan dalam negeri, dan pasar keuangan global.

Sebagai negara emerging market, aksi jual di Indonesia tentunya lebih parah yang membuat rupiah tertekan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami penghentian perdagangan sementara (trading halt) selama 30 menit pagi ini, setelah ambles 5,01% dan menyentuh level terlemah sejak September 2015.

Sejak awal tahun, sejak awal tahun atau secara year-to-date (YTD) terjadi capital outflow sebesar Rp 9,28 triliun. Sementara di pasar obligasi, capital outflow sebesar Rp 78,76 triliun.

Pergerakan rupiah memang sangat rentan oleh keluar masuknya aliran modal (hot money) sebagai sumber devisa. Sebabnya, pos pendapatan devisa lain yakni transaksi berjalan (current account), belum bisa diandalkan. Sejak tahun 2011 transaksi berjalan RI sudah mengalami defisit. Praktis pasokan valas hanya dari hot money, yang mudah masuk-keluar.

Ketika hot money masuk deras ke RI seperti bulan Januari lalu, rupiah akan perkasa. Sebaliknya jika terjadi outflow rupiah pun KO.

Pandemi COVID-19 baru masuk ke Indonesia di awal bulan ini, hingga saat ini total sudah ada 227 kasus dengan 19 orang meninggal, dengan 11 orang dilaporkan sembuh.

Sementara itu, Singapura merupakan salah satu negara yang terpapar COVID-19 sejak awal kemunculannya, bahkan sempat menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak kedua setelah China. Singapura mampu meredam penyebarannya, hingga jumlah kasusnya "hanya" 200an hingga pekan lalu. Tetapi di pekan ini Singapura kembali mengalami lonjakan kasus, sehingga dikatakan berisiko mengalami penyebaran gelombang II.

Selasa lalu Singapura melaporkan 23 kasus baru, menjadi penambahan harian terbanyak sejak awal pandemi COVID-19. Dan Rabu kemarin, rekor pecah lagi menjadi 43 kasus sehingga total kasus di Singapura menjadi 313 kasus.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2UjwnvJ

March 19, 2020 at 11:17AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rupiah Loyo, Kurs Dolar Singapura Kuat di kisaran Rp 10.600"

Post a Comment

Powered by Blogger.