Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, pernah mengungkapkan pemerintah mengejar produksi minyak dan lifting 1 juta bph. Semula, target ini diagendakan tercapai pada 2030, namun diminta dipercepat menjadi 2025.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan target produksi minyak nasional 1 juta bph merupakan PR besar bagi Pertamina. Tahun ini target produksi minyak nasional adalah sekitar 750 ribu bph. Untuk Pertamina sendiri, dari bahan RKAP 2020, target produksi minyak tahun ini adalah sekitar 387 ribu bph, naik dari tahun lalu 371 ribu bph.
Untuk menggenjot produksi minyak, Nicke mengatakan, belanja investasi (capex) Pertamina akan banyak dialokasikan untuk sektor hulu. "Kenaikan produksi minyak ini bisa menurunkan angka impor," kata Nicke di Jakarta, Jumat lalu.
![]() |
Pertamina bakal menggenjot sektor hulu migasnya, dengan menggencarkan pengeboran-pengeboran sumur minyak yang ada agar produksinya bisa optimal. Bahkan dia mengatakan, ada harta karun terpendam di perut bumi Indonesia yang bisa membantu Indonesia mengembalikan kejayaan sebagai raja minyak. Apa itu.
"Di sektor hulu migas ada sumur bekas pengeboran yang tidak diaktifkan, jumlahnya 9.000. Ini bisa kita garap karena biaya investasinya hanya 25% dibandingkan biaya eksplorasi dari awal. Jadi Indonesia punya harta karun terpendam di perut bumi," ujar Nicke.
Meski ada 9.000 sumur bekas pengeboran, bahan RKAP 2020 menyebutkan, tahun ini Pertamina menargetkan pengeboran 411 sumur. Dari jumlah ini 23 adalah sumur eksplorasi dan 388 sumur eksploitasi. Jumlah pengeboran ini naik dari tahun lalu 351 sumur.
Anggaran investasi Pertamina untuk sektor hulu mendapat porsi terbesar. Dari data Pertamina, tahun ini anggaran investasi adalah US$ 7,8 miliar, naik 84% dari tahun sebelumnya US$ 4,2 miliar. Rinciannya:
- Hulu mendapat US$ 3,7 miliar
- Upgrade kilang US$ 1,9 miliar
- Infrastruktur hilir US$ 1,2 miliar
- Proyek investasi subholding gas US$ 800 juta
- Lain-lain US$ 300 juta
"Kami diberikan tantangan oleh Pak Erick bagaimana aset-aset Pertamina bisa memberikan nilai tambah hingga US$ 100 miliar," katanya.
Cara yang akan ditempuh Nicke adalah dengan melakukan penawaran perdana saham anak usaha kepada publik di pasar modal (initial public offering/IPO).
"Ada beberapa anak usaha di sektor hulu yang akan kita IPO-kan,serta menawarkan kerja sama kepada pihak lain untuk menggarap sejumlah wilayah kerja migas. Sektor hulu migas Pertamina akan mendapatkan masa-masa yang menyenangkan karena ada dinamika yang positif. Sektor hulu akan memberikan nilai tambah yang besar bagi Pertamina," papar Nicke.
https://ift.tt/2TzVnQr
March 09, 2020 at 07:29AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "RI Mau Jadi 'Raja Minyak', Pertamina Gali Harta Karun Ini"
Post a Comment