Search

Korban Corona Tembus 100 Ribu di Dunia, WHO: Kematian 3,4%

Jakarta, CNBC Indonesia - Corona virus telah menyebar cepat ke seluruh dunia, infeksinya sudah menyebar ke lebih dari 100.000 kasus.

Terbaru, sebanyak dua puluh orang di atas kapal pesiar yang dilarang di San Francisco telah dinyatakan positif mengidap coronavirus, kata para pejabat AS, dikutip dari Reuters.

Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan sebanyak 2.400 penumpang dan 1.100 awak yang ada di kapal pesiar Grand Princess akan diuji. "Yang perlu dikarantina, akan dikarantina. Mereka yang membutuhkan perawatan medis tambahan akan menerimanya, "ungkapnya di Gedung Putih sebagaimana dikutip dari Reuters.


Dirinya menyebut jumlah korban tewas akibat wabah ini sudah mencapai lebih dari 3.400 orang dan menyebar di lebih dari 90 negara. Di mana tujuh negara melaporkan kasus pertamanya pada Jumat lalu.

Di hari yang sama Presiden Donald Trump menandatangani undang-undang untuk menyediakan US$ 8,3 miliar untuk meningkatkan kapasitas pengujian corona serta mendanai langkah-langkah yang diambil Amerika Serikat (AS). Kasus sekarang telah dilaporkan di lebih dari setengah dari 50 negara bagian A.S. Lima belas orang tewas di negara tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta agar semua negara menjadikan epidemi sebagai prioritas utama. Sementara, encana aksi nasional Iran memerangi wabah ini dinilai lambat. Jumlah kematiannya melonjak menjadi 124, karena lebih dari 1.000 kasus baru didiagnosis lebih dari 24 jam.

Vatikan melaporkan kasus pertamanya, seorang pasien dalam pelayanan kesehatannya. Italia adalah negara Eropa yang paling terpukul, dengan jumlah korban jiwa pada hari jumat 197. Korea Selatan pada hari Sabtu melaporkan 174 kasus tambahan dari Jumat malam, menjadikan terdapat 6.767 pasien terinfeksi secara nasional.

Cina Daratan, tempat wabah dimulai, melaporkan 99 kasus baru yang dikonfirmasi tetapi sekitar seperempatnya berasal dari luar negeri. Dampak dari virus ini, sekitar 3,4% nya telah meninggal. Lebih besar jika dibandingkan dengan kematian akibat flu musiman yang hanya 1%, kata WHO minggu ini.

Berdampak Pada Kejatuhan Ekonomi
Selain menyebabkan korban tewas, virus ini juga berdampak pada jatuhnya ekonomi. Langkah Amerika Serikat memotong suku bunga dan tambahan alokasi dana untuk mengatasi wabah ini tak berdampak signifikan. Sebab, rantau pasokan ekonomi dunia telah diacak-acak habis oleh virus ini.

Ahli strategi tarif G10 di Standard Chartered Bank di London John Davies mengatakan meski sudah ada aksi dari The Fed, masih ada kekhawatiran. "Mengingat sifat masalahnya, apakah ini sesuatu yang bisa benar-benar dibantu oleh bank sentral?" terangnya.

Sementara di London distrik Canary Wharf sangat tenang. Kantor besar S&P Global kosong setelah perusahaan mengirim 1.200 stafnya pulang, dan HSBC meminta sekitar 100 orang untuk bekerja dari rumah setelah seorang pekerja dinyatakan positif.

Perdana menteri Prancis mengatakan sekolah-sekolah akan ditutup selama 15 hari mulai Senin di dua daerah yang paling parah terkena infeksi corona virus, satu di utara Paris dan yang lainnya di bagian timur laut negara tersebut.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Arab Saudi yang menangguhkan kehadiran publik di semua acara olahraga mulai sabtu, sebagaimana disampaikan oleh kementerian olahraga. PBB mengatakan telah membatalkan beberapa pertemuan di Bonn, Jerman, dan di tempat lain yang direncanakan menjelang KTT iklim penting AS yang akan diadakan di Skotlandia pada bulan November.

[Gambas:Video CNBC]

(gus)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2xkl5zC

March 08, 2020 at 07:50AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Korban Corona Tembus 100 Ribu di Dunia, WHO: Kematian 3,4%"

Post a Comment

Powered by Blogger.