Search

Jurus The Fed Kurang Ampuh, Wall Street Futures Ambrol 5%

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) berjangka atau futures ambrol di awal perdagangan Senin (16/3/2020) meski stimulus moneter sudah digelontorkan.

Tiga indeks berjangka di Walll Street langsung menyentuh "batas bawah" begitu perdagangan dibuka hari ini. Indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq masing-masing ambles 5%. "Batas bawah" pada perdagangan futures yakni penurunan sebesar 5%. Ketiga indeks tersebut tidak bisa turun lebih dalam dari "batas bawah" tersebut. Bursa berjangka CME memberikan "batas bawah" 5% untuk mencegah terjadinya kepanikan di pasar.

Ambrolnya indeks berjangka AS menjadi indikasi sentimen pelaku pasar yang masih buruk dan menghindari aset-aset berisiko. Efeknya terlihat di bursa saham Asia yang memerah pagi ini.

Dini hari tadi (Minggu malam waktu AS) bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mengumumkan memangkas suku bunga acuanya (Federal Funds Rate/FFR) sebesar 100 basis poin (bps) menjadi 0-0,25%. Suku bunga tersebut menjadi yang terendah sejak tahun 2015.

Selain itu The Fed juga mengaktifkan kembali program pembelian aset (Quantitative Easing/QE) senilai US$ 700 miliar.

Bank sentral paling powerful di dunia ini juga memangkas suku bunga pinjaman darurat untuk perbankan sebesar 125 bps menjadi 0,25% dan memperpanjang tenornya menjadi 90 hari.

Pelonggaran moneter yang dilakukan The Fed biasanya membuat bursa sahan termasuk indeks saham berjangka menguat. Tetapi pelonggaran moneter yang agresif dari The Fed kali ini tidak mampu mengangkat kinerja bursa saham.

Pelaku pasar masih dibuat cemas oleh pandemi virus corona yang berisiko menekan pertumbuhan ekonomi global, juga ekonomi AS. Pemangkasan suku bunga agresif The Fed dilakukan demi melindungi perekonomian AS dari dampak negatif pandemi virus corona.

"Dampak dari penyebaran virus corona akan membebani aktivitas ekonomi dalam jangka pendek sehingga menimbulkan risiko terhadap prospek ke depan. Dengan perkembangan ini, Komite memutuskan untuk menurunkan target suku bunga. Komite akan mempertahankan target ini sampai ada keyakinan bahwa ekonomi sudah membaik, penciptaan lapangan kerja ke titik maksimum, dan stabilitas harga sesuai dengan target," sebut keterangan tertulis The Fed.

Jumlah kasus pandemi virus corona atau COVID-19 melonjak signifikan di AS beberapa hari terakhir. Berdasarkan data Johns Hopkins CSSE, hingga saat ini pandemi virus corona sudah ada 3.774 kasus dengan 69 orang dilaporkan meninggal dunia. Secara global, lebih dari 100 negara sudah terpapar virus corona, dengan jumlah kasus nyaris 170.000 orang, dengan korban meninggal sebanyak 6.513 orang.

"Penyebaran cepat COVID-19 secara global membuat ketidakpastian bagi investor meningkat drastis dan mengguncang pasar finansial. Situasi masih akan memburuk, sebelum kembali membaik nanti" kata strategist di MRB Partner dalam sebuah catatan yang dilansir CNBC International.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/38P9iq9

March 16, 2020 at 10:29AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Jurus The Fed Kurang Ampuh, Wall Street Futures Ambrol 5%"

Post a Comment

Powered by Blogger.