Search

2 Saham LQ45 Anti COVID-19, Naik Saat Lainnya Terjun Bebas

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua saham di daftar LQ45 masih bisa bertahan di zona hijau pada saat 43 sahamnya lainnya masuk ke zona merah. Tekanan terhadap bursa saham domestik, tampaknya belum reda yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat merosot hampir 4%.

Dua saham LQ45 yang bisa bertahan di zona hijau yaitu saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang menguat 5,77% ke harga Rp 1.100/unit dan saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) naik 0,66% ke level harga Rp 7.625/unit.

Hingga pukul 09.57 WIB, IHSG tercatat terkoreksi 3,01% ke level 4.759,73, sempat terkoreksi sebesar 3,8%. Sementara itu, indeks LQ45 drop 3,98% ke level 746,56.

Sepekan kemarin IHSG jatuh terkapar dengan mencatatkan koreksi secara mingguan sebesar 10,7% (week on week/wow). Jika periodenya ditarik hingga awal tahun, IHSG masih terkoreksi lebih dari 20%.

Pada perdagangan awal pekan ini, Senin (16/3/2020) IHSG dibuka stagnan. Tetapi beberapa menit kemudian IHSG terkoreksi lebih dari 1% dan terus terkoreksi hingga 3,8% ke level 4.720,8.

IHSG dibuka anjlok mengekor pergerakan bursa saham kawasan Asia pagi ini. Pada 08.51 WIB pagi ini, indeks Topix (Jepang) menguat 0,5%, Kospi (Korea Selatan) naik tipis hampir flat 0,01%.

Sementara empat indeks bursa saham Asia yang masih melemah. Antara lain Shanghai Composite (China), Hang Seng (Hong Kong) anjlok 2,65%, Straits Times (Singapura) nyungsep 2,86%, dan KLCI (Malaysia) melorot 2,86%.

Padahal tadi pagi tadi secara tiba-tiba The Federal Reserves atau The Fed memberikan kejutan untuk pasar dengan memangkas suku bunga acuan (Federal Fund Rate/FFR) sebesar 100 basis poin (bps) ke rentang 0-0,25% dan menjadi level terendah sejak 2015.

Sebenarnya hal ini sudah diantisipasi oleh pasar. Namun lagi-lagi The Fed memberikan kejutan dengan memajukan waktu pengumuman pemangkasan suku bunga acuan. Komite Pengambil Kebijakan The Fed atau yang dikenal dengan FOMC dijadwalkan baru akan memulai rapat pada 17-18 Maret nanti.

Tak hanya itu, The Fed juga mulai melakukan program Quantitative Easing (QE) seperti yang dilakukan dulu saat krisis ekonomi 12 tahun silam. The Fed bersiap melakukan pembelian efek-efek keuangan seperti surat utang pemerintah senilai US$ 500 miliar dan efek beragun aset (EBA) sebesar US$ 200 miliar. The Fed mengatakan mulai akan melakukan pembelian pada Senin ini dimulai dari US$ 40 miliar.

Bagaimanapun juga jumlah kasus infeksi COVID-19 masih berpotensi terus bertambah baik secara global maupun kasus yang ada di dalam negeri. Sehingga hal ini memicu sentimen risk off di pasar.

Sebenarnya kasus infeksi COVID-19 di China sudah mulai menurun. Namun lonjakan kasus COVID-19 justru terjadi di luar China dengan Italia (>21.000 kasus) dan Iran (>13.000 kasus) memimpin dengan jumlah kasus terbanyak.

Italia bahkan sudah memberlakukan lockdown satu negara sejak pekan lalu. Kini jumlah kasus di luar China hampir menyamai jumlah kasus di China.

[Gambas:Video CNBC]

(hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2wUuvBD

March 16, 2020 at 10:15AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "2 Saham LQ45 Anti COVID-19, Naik Saat Lainnya Terjun Bebas"

Post a Comment

Powered by Blogger.